Armenia dan Azerbaijan menandatangani kesepakatan damai yang dimediasi oleh Amerika Serikat. NATO menyambut baik hal tersebut dan menilai hal tersebut sebagai langkah maju untuk keamanan regional.
"Kami menyambut baik kemajuan menuju perdamaian antara Armenia dan Azerbaijan dan berterima kasih kepada @POTUS (Presiden AS Donald Trump) atas investasinya dalam perdamaian," tulis juru bicara NATO, Allison Hart, di X, dilansir Anadolu, Minggu (10/8/2025).
Hart mengatakan penandatanganan deklarasi kesepakatan damai tersebut merupakan langkah maju yang signifikan bagi proses normalisasi dan keamanan regional secara lebih luas. NATO menyambut baik hal tersebut dan siap bekerja sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"NATO akan terus bekerja sama dengan mitranya, Azerbaijan dan Armenia," tambahnya.
Sebelumnya, perseteruan panjang antara Armenia dan Azerbaijan berakhir dengan kesepakatan damai yang ditandatangani di Gedung Putih, Amerika Serikat pada Jumat (8/8) waktu setempat. Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menandatangani kesepakatan damai yang dimediasi AS tersebut.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Armenia dan Azerbaijan telah berkomitmen untuk perdamaian abadi setelah konflik selama beberapa dekade. Kesepakatan damai ini disambut baik oleh Iran dan negara-negara Barat.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/8/2025), Pashinyan dan Aliyev mengatakan bahwa mediasi Trump tersebut seharusnya memberinya Hadiah Nobel Perdamaian -- sebuah penghargaan yang telah lama diincar oleh pemimpin AS tersebut
Kedua bekas republik Uni Soviet tersebut "berkomitmen untuk menghentikan semua pertempuran selamanya, membuka perdagangan, perjalanan, dan hubungan diplomatik, serta saling menghormati kedaulatan dan integritas teritorial," ujar Trump dalam acara penandatanganan di Gedung Putih.
Tonton juga video "NATO Sebut Serangan AS ke Iran Tak Melanggar Hukum Internasional" di sini:
(yld/idn)