Netanyahu Bertekad Bebaskan Gaza dari Hamas

Netanyahu Bertekad Bebaskan Gaza dari Hamas

Tim Detikcom - detikNews
Sabtu, 09 Agu 2025 11:00 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu looks on during a meeting with US Secretary of Defense Pete Hegseth (out of frame) at the Pentagon in Arlington, Virginia, on February 5, 2025. (Photo by Jim WATSON / AFP)
PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: AFP/JIM WATSON)
Jakarta -

Berdasarkan rencana yang baru disetujui kabinet Israel untuk mengalahkan kelompok Hamas, pasukan Israel akan bersiap untuk menguasai Kota Gaza, sambil mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di luar zona pertempuran.

Namun, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/8/2025), Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah unggahan di media sosial X, menegaskan "kami tidak akan menduduki Gaza -- kami akan membebaskan Gaza dari Hamas".

Ia mengatakan bahwa demiliterisasi wilayah tersebut dan pembentukan "pemerintahan sipil yang damai... akan membantu membebaskan para sandera kami" dan mencegah ancaman di masa mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel menduduki Gaza sejak tahun 1967, tetapi menarik pasukan dan para pemukimnya pada tahun 2005.

Kantor Netanyahu mengatakan pada Jumat (8/8) waktu setempat, kabinet telah mengadopsi "lima prinsip", yakni perlucutan senjata Hamas, pemulangan semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, demiliterisasi Jalur Gaza, kontrol keamanan Israel atas Jalur Gaza, dan keberadaan pemerintahan sipil alternatif yang bukan Hamas atau Otoritas Palestina.

ADVERTISEMENT

Meskipun kabinet keamanan Israel telah menyetujui rencana untuk mengambil alih Kota Gaza, belum ada jadwal pasti kapan operasi tersebut akan dimulai.

Laporan dari media Israel mengindikasikan bahwa militer tidak akan segera bergerak ke Kota Gaza, dan penduduk akan diminta untuk mengungsi terlebih dahulu.

Rencana ini disetujui meskipun ada "rencana alternatif" yang diajukan ke kabinet, yang menurut Israel tidak akan "mencapai kekalahan Hamas atau kembalinya para sandera."

Tidak jelas secara spesifik apa isi dari rencana alternatif ini atau siapa yang mengusulkannya, tetapi media Israel melaporkan bahwa itu adalah proposal yang lebih terbatas dari kepala staf militer.

Mengenai pemerintahan pasca-pengambilalihan, Netanyahu menyatakan bahwa Israel tidak berniat untuk memerintah Gaza secara permanen. Ia ingin menyerahkan kendali kepada "pasukan Arab" yang tidak disebutkan secara spesifik.

Menurut BBC, kemungkinan, Netanyahu merujuk pada Yordania dan Mesir, yang telah menyatakan kesediaan untuk bekerja sama dengan Israel.

Simak juga Video 'Perjuangan 'Jurnalis Tuli' Suarakan Kondisi Gaza':

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads