Buka Kembali Perdagangan, Israel Izinkan Barang Pokok Masuk Gaza

Buka Kembali Perdagangan, Israel Izinkan Barang Pokok Masuk Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 05 Agu 2025 15:33 WIB
A truck loaded with aid is seen at the Kerem Shalom crossing between Israel and Gaza, on its Israeli side in this handout image obtained by Reuters on May 20, 2025. COGAT/Handout via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights
Truk pembawa bantuan terlihat di perlintasan perbatasan Gaza-Israel (COGAT/Handout via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights)
Gaza City -

Pemerintah Israel mengumumkan akan membuka kembali sebagian perdagangan sektor swasta dengan Jalur Gaza untuk mengurangi ketergantungan pada bantuan kemanusiaan. Dalam langkah tersebut, Israel akan mengizinkan masuknya barang-barang secara bertahap dan terkendali ke Jalur Gaza melalui para pedagang lokal.

Langkah terbaru itu, seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (5/8/2025), diumumkan oleh COGAT, yang merupakan badan urusan sipil untuk wilayah Palestina pada Kementerian Pertahanan Israel.

COGAT mengatakan bahwa sebuah mekanisme baru telah disetujui oleh kabinet Israel untuk memperluas cakupan bantuan kemanusiaan, yang memungkinkan masuknya pasokan ke Jalur Gaza melalui sektor swasta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai bagian dari perumusan mekanisme tersebut, sejumlah pedagang lokal terbatas telah disetujui oleh lembaga pertahanan, dengan tunduk pada beberapa kriteria dan pemeriksaan keamanan yang ketat," kata COGAT dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Pernyataan COGAT tersebut menyebutkan bahwa pengiriman dari sektor swasta akan dibayar melalui transfer bank yang dipantau dan akan diperiksa oleh militer Israel sebelum memasuki wilayah Jalur Gaza "untuk mencegah keterlibatan organisasi teroris Hamas".

Barang-barang yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza berdasarkan mekanisme baru tersebut, menurut COGAT, akan mencakup bahan makanan pokok, buah-buahan, sayur-sayuran, susu formula bayi, dan produk-produk kebersihan.

"Ini bertujuan untuk meningkatkan volume bantuan yang masuk ke Jalur Gaza, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pengumpulan bantuan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan organisasi internasional," sebut COGAT dalam pernyataannya.

Belum diketahui secara jelas bagaimana operasi bantuan ini akan berjalan mengingat kerusakan yang meluas di Jalur Gaza.

Israel telah berperang melawan kelompok Hamas di Jalur Gaza selama 22 bulan terakhir, dan memberlakukan blokade total pada 2 Maret lalu, yang sebagian telah dicabut pada Mei untuk memungkinkan badan swasta yang didukung Amerika Serikat (AS) membuka pusat distribusi makanan di dalam wilayah tersebut.

Konvoi bantuan kemanusiaan dan pengiriman bantuan via udara atau airdrop oleh militer negara-negara Arab dan Eropa dilanjutkan kembali bulan lalu, setelah laporan pakar yang diamanatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa kelaparan menyelimuti di Jalur Gaza.

Gambar-gambar yang menunjukkan warga Palestina kelaparan, terutama anak-anak, telah meresahkan dunia dalam beberapa pekan terakhir.

Kelaparan juga turut berdampak pada para sandera yang masih ditahan oleh Hamas di wilayah tersebut, dengan video terbaru yang dirilis Hamas pada Minggu (3/8) menunjukkan dua sandera Israel dalam kondisi kurus kering, yang langsung menuai kritikan tajam dari Tel Aviv dan negara-negara Barat.

Tonton juga video "Netanyahu Mau Kumpulkan Kabinet Israel, Bahas Lanjutkan Perang Gaza" di sini:
Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads