Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu meminta bantuan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk membantu para sandera di Gaza. Ini disampaikan Netanyahu menyusul munculnya video-video yang menunjukkan dua sandera Israel dalam kondisi kurus kering.
Kantor Netanyahu mengatakan bahwa pemimpin negeri Yahudi itu telah berbicara dengan koordinator ICRC untuk wilayah Gaza, Julien Lerisson, dan "meminta keterlibatannya dalam menyediakan makanan bagi para sandera kami dan... perawatan medis segera".
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (4/8/2025):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Ingin Baikan dengan Korut, Korsel Copot Speaker Propaganda di Perbatasan
Otoritas Korea Selatan (Korsel) mulai mencopot speaker atau pengeras suara propaganda, yang menyiarkan berita dan musik K-pop, di area perbatasan dengan Korea Utara (Korut). Langkah ini menyusul tekad pemerintahan baru Korsel untuk meredakan ketegangan dengan negara tetangganya tersebut.
Kedua Korea secara teknis masih berperang karena Perang Korea tahun 1950-1953 silam diakhiri dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Militer Korsel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin (4/8/2025), menyebut kedua negara telah menghentikan siaran propaganda di area perbatasan, tepatnya di sepanjang zona demiliterisasi setelah terpilihnya Presiden Lee Jae Myung dalam pemilu awal Juni lalu.
- Macron Kecam Hamas Soal Sandera Israel Kurus Kering: Tak Manusiawi!
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengecam Hamas setelah kelompok itu merilis video yang menunjukkan dua sandera Israel, yang masih ditahan di Jalur Gaza, dalam kondisi kurus kering. Macron menyebut Hamas telah menunjukkan "perilaku tidak manusiawi tanpa batas" melalui video tersebut.
Hamas dan sekutunya, Jihad Islam, baru-baru ini merilis tiga video yang menunjukkan dua sandera Israel, yang diidentifikasi sebagai Rom Braslavski dan Evyatar David. Keduanya disandera sejak serangan mematikan Hamas terhadap pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza.
"Kekejaman yang keji, perilaku tidak manusiawi tanpa batas: inilah yang mencerminkan Hamas," kata Macron dalam pernyataan via media sosial X, mengomentari apa yang disebutnya sebagai "gambar-gambar yang tak tertahankan", seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (4/8/2025).
- Ratusan Eks Pejabat Israel Desak Trump Bantu Setop Perang Gaza
Ratusan mantan pejabat keamanan Israel, termasuk beberapa mantan kepala badan intelijen Mossad dan Shin Bet, secara massal mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menekan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu agar mengakhiri perang di Jalur Gaza.
Desakan massal itu, seperti dilansir AFP, Senin (4/8/2025), disampaikan oleh sekitar 550 pensiunan pejabat keamanan Israel dalam surat terbuka yang ditujukan untuk Trump dan dibagikan kepada media pada Senin (4/8) waktu setempat.
Dalam surat terbuka itu, ratusan mantan pejabat keamanan Israel itu menyebut kelompok Hamas tidak lagi menjadi ancaman strategis bagi Israel. Mereka juga meminta Trump untuk membantu "mengarahkan" keputusan Netanyahu menuju ke gencatan senjata Gaza.
- Iran Bentuk Dewan Pertahanan Baru Buntut Perang dengan Israel
Otoritas Iran mengumumkan pembentukan Dewan Pertahanan Nasional yang baru, menyusul perang sengit selama 12 hari dengan Israel yang diakhiri gencatan senjata pada Juni lalu. Apa fungsi badan pertahanan terbaru itu?
Laporan media pemerintah Iran, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (4/8/2025), dewan pertahanan yang baru itu akan bertugas meninjau strategi pertahanan dan meningkatkan kemampuan militer negara tersebut.
Pembentukan dewan pertahanan baru itu diumumkan oleh Sekretariat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran pada Minggu (3/8) waktu setempat.
- Kaget Lihat Sandera Kurus Kering, Netanyahu Minta Bantuan Palang Merah
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu meminta bantuan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk membantu para sandera di Gaza. Ini disampaikan Netanyahu menyusul munculnya video-video yang menunjukkan dua sandera Israel dalam kondisi kurus kering.
Kantor Netanyahu mengatakan bahwa pemimpin negeri Yahudi itu telah berbicara dengan koordinator ICRC untuk wilayah Gaza, Julien Lerisson, dan "meminta keterlibatannya dalam menyediakan makanan bagi para sandera kami dan... perawatan medis segera".
Dilansir kantor berita AFP, Senin (4/8/2025), ICRC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "terkejut oleh video-video yang mengerikan itu" dan menegaskan kembali "seruannya untuk diberikan akses kepada para sandera".