Trump Geram Serangan Rusia di Ukraina Tewaskan 16 Orang, Ancam Sanksi Baru

Trump Geram Serangan Rusia di Ukraina Tewaskan 16 Orang, Ancam Sanksi Baru

Yogi Ernes - detikNews
Jumat, 01 Agu 2025 08:17 WIB
U.S. President Donald Trump speaks as he hosts a dinner with Republican members of the U.S. Congress in the East Room of the White House in Washington, D.C., U.S., July 22, 2025. REUTERS/Kent Nishimura
Foto: Donald Trump (REUTERS/Kent Nishimura)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, geram usai serangan militer Rusia di Ukraina tidak surut di tengah upaya gencatan senjata. Trump menyebut serangan terbaru Rusia di wilayah Zaprizhzhia yang menewaskan 16 orang sebagai tindakan menjijikkan.

"Rusia -- menurut saya menjijikkan apa yang mereka lakukan. Saya pikir itu menjijikkan," kata Trump dilansir AFP, Jumat (1/8/2025).

Trump mengatakan segera mengirimkan utusan khususnya, Steve Witkoff, ke Rusia. Witkoff saat ini masih berada di Israel membahas gencatan senjata di Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Washington telah memberi Moskow waktu hingga akhir pekan depan untuk menghentikan permusuhan di Ukraina. Trump bahkan telah berjanji akan memberikan sanksi ekonomi berat kepada Rusia jika tidak menghentikan serangan.

ADVERTISEMENT

"Kami akan menjatuhkan sanksi. Saya tidak tahu apakah sanksi itu mengganggunya," kata Trump, merujuk pada Putin.

Trump sebelumnya mengancam bahwa langkah-langkah baru tersebut dapat berarti "tarif sekunder" yang menargetkan mitra dagang Rusia yang tersisa, seperti Tiongkok dan India. Hal ini akan semakin menekan Rusia, tetapi berisiko menimbulkan gangguan internasional yang signifikan.

Dalam beberapa pekan terakhir, Trump semakin menyuarakan rasa frustrasinya terhadap Putin atas serangan gencar Moskow.

Diberitakan sebelumnya, Rusia terus melancarkan serangan ke Ukraina. Setidaknya 20 orang tewas dan lebih dari 40 orang terluka dalam serangan terbaru Rusia ke sejumlah lokasi di Ukraina.

Kepala administrasi militer wilayah Zaporizhzhia, Ivan Fedorov, mengatakan bahwa Rusia melancarkan delapan serangan di wilayah Zaporizhzhia pada Senin (28/7), menghantam sebuah penjara.

"16 orang tewas, 35 orang terluka," tulisnya di Telegram, seraya menambahkan bahwa gedung penjara tersebut hancur dan rumah-rumah di sekitarnya rusak.

Sejumlah orang juga tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan di wilayah Dnipropetrovsk, menurut pejabat pemerintah daerah, dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (29/7).

(ygs/ygs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads