Korsel Ajak Baikan, Korut Ogah-ogahan

Korsel Ajak Baikan, Korut Ogah-ogahan

Tim detikcom - detikNews
Senin, 28 Jul 2025 20:04 WIB
This photo provided on Aug. 14, 2022, by the North Korean government, Kim Yo Jong, sister of North Korean leader Kim Jong Un, delivers a speech during the national meeting against the coronavirus, in Pyongyang, North Korea, on Wednesday, Aug. 10, 2022, The influential sister of North Korean leader Kim Jong Un has warned the United States that it would face β€œa more fatal security crisis” as Washington pushes for U.N. condemnation of the North’s recent intercontinental ballistic missile test. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Foto: Kim Yo Jong, adik perempuan Kim Jong Un (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP).
Jakarta -

Korea Selatan (Korsel) tiba-tiba mengajak baikan ke tetangganya, Korea Utara (Korut). Tapi, ajakan baikan Korsel ditolak mentah-mentah Korut.

Dirangkum detikcom, Senin (28/7/2025), ajakan baikan itu disampaikan Presiden baru Korsel, Lee Jae Myung demi memperbaiki hubungan kedua negara bertetangga. Korut menyatakan tidak tertarik untuk baikan dengan Korsel dan mengabaikan seruan Lee Jae Myung itu.

Sejak terpilih dalam pemilu Juni lalu, Lee telah mengubah nada agresif pendahulunya terhadap Korut dan menghentikan siaran propaganda melalui pengeras suara di sepanjang perbatasan -- yang sebelumnya dimulai sebagai tanggapan atas rentetan balon Korut berisi sampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pyongyang merespons Seoul dengan mengakhiri siaran propagandanya sendiri, yang sebelumnya menyiarkan suara-suara aneh dan menakutkan ke arah Korsel.

ADVERTISEMENT


Namun, ternyata, menurut Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP, langkah tersebut tidak berarti Korsel bisa mengharapkan segera mencairnya hubungan kedua negara yang memburuk.

"Jika ROK (Republik Korea -- nama resmi Korsel)... berharap dapat membalikkan semua hasil yang telah dicapainya dengan beberapa kata sentimental, tidak ada kesalahan perhitungan yang lebih serius daripada itu," ucap Kim Yo Jong dalam pernyataan berbahasa Inggris, seperti dikutip kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA).

Kim Yong Jong menegaskan Korut tidak tertarik dan tidak memiliki alasan untuk berdialog dengan Korsel.

"Kami sekali lagi menegaskan pendirian resmi bahwa apa pun kebijakan yang diadopsi dan apa pun proposal yang diajukan di Seoul, kami tidak tertarik dengan itu dan tidak ada alasan untuk bertemu maupun membahas masalah tersebut dengan ROK," tegasnya.

"Hubungan DPRK-ROK telah melampaui zona waktu yang tidak bisa diubah lagi untuk konsep homogen," imbuh Kim Yo Jong dalam pernyataannya.


Otoritas Korsel, dalam tanggapannya, menegaskan kembali soal "tingginya tingkat ketidakpercayaan antara kedua negara akibat kebijakan permusuhan selama bertahun-tahun". Pernyataan Kim Yo Jong itu menjadi reaksi pertama Korut terhadap pendekatan Presiden Lee.

"Kami menganggap ini sebagai tanda bahwa Korea Utara sedang memantau secara ketat kebijakan pemerintahan Lee soal Korea Utara," ujar juru bicara Kementerian Unifikasi, Koo Byung Sam, dalam konferensi pers.

Kedua Korea secara teknis masih berperang karena Perang Korea tahun 1950-1953 silam berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Presiden Lee sebelumnya mengatakan akan mengupayakan perundingan dengan Korut tanpa prasyarat, menyusul pembekuan yang mendalam di bawah pendahulunya ketika hubungan kedua negara anjlok ke level terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Lihat juga Video 'Peluncuran Kapal Perang Korut Berujung Kecelakaan, Kim Jong Un Murka':

Halaman 2 dari 3
(whn/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads