Telpon PM Kamboja dan Thailand, Anwar Ibrahim Dorong Gencatan Senjata

Telpon PM Kamboja dan Thailand, Anwar Ibrahim Dorong Gencatan Senjata

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Jumat, 25 Jul 2025 01:26 WIB
Presiden Joko Widodo (keenam kiri) berfoto bersama Premier of the Peoples Republic of China Li Qiang (kelima kiri) dan (dari kiri) Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Head of Delegation Thailand Sarun Charoensuwan, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao sebelum KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta, Rabu (6/9/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru/aww.
Foto: PM Malaysia Anwar Ibrahim (ANTARA FOTO/ZABUR KARURU)
Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim mendorong adanya gencatan senjata terkait bentrok Kamboja dan Thailand. Anwar mengaku telah menelepon PM kedua negara.

"Petang ini, saya telah menghubungi Perdana Menteri Kerajaan Kemboja Hun Manet dan Pemangku Perdana Menteri Kerajaan Thailand Phumtham Wechayachai bagi menyuarakan kebimbangan Malaysia terhadap peningkatan ketegangan di sepanjang sempadan kedua-dua negara," tulis Anwar Ibrahim dilihat dari unggahan di akun X nya, Jumat (25/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Anwar mendorong dilakukannya gencatan senjata untuk mengakhiri konflik Kamboja dan Thailand. Anwar juga meminta kedua negara membuka ruang perdamaian dan menyelesaikan konflik secara diplomatik.

"Dalam perbualan tersebut, atas kapasiti Malaysia selaku Pengerusi ASEAN bagi tahun 2025, saya merayu kepada kedua-dua pemimpin agar segera melaksanakan gencatan senjata bagi mengelakkan konflik yang lebih buruk serta membuka ruang untuk dialog damai dan penyelesaian secara diplomatik," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Anwar melihat ada tanda positif dari Thailand dalam menyelesaikan konflik ini. Dia juga mengaku siap membantu mempermudah proses perdamaian.

"Saya menyambut baik isyarat positif dan kesediaan yang ditunjukkan Bangkok dan Phnom Penh dalam mempertimbangkan perkara ini. Malaysia bersedia untuk membantu dan memudahkan proses ini atas semangat perpaduan ASEAN dan tanggungjawab bersama," ucapnya.

"Saya amat yakin bahawa kekuatan ASEAN terletak pada solidaritinya, dan keamanan mesti sentiasa menjadi pilihan kolektif kita yang tidak berbelah-bahagi," imbuhnya.

(dek/dek)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads