Perang Thailand vs Kamboja, PM Malaysia: Perdamaian Satu-satunya Pilihan

Perang Thailand vs Kamboja, PM Malaysia: Perdamaian Satu-satunya Pilihan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 24 Jul 2025 16:47 WIB
Malaysias Prime Minister Anwar Ibrahim speaks during a news conference to announce his cabinet at Putrajaya, Malaysia December 2, 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain
PM Malaysia Anwar Ibrahim (dok. REUTERS/Hasnoor Hussain)
Kuala Lumpur -

Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, menyerukan Thailand dan Kamboja untuk "menarik diri" dari bentrokan mematikan di area perbatasan kedua negara. Anwar meminta agar kedua negara mengutamakan negosiasi dalam penyelesaian konflik.

"Paling tidak, kita bisa berharap mereka mundur dan semoga berupaya melakukan negosiasi," kata Anwar dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Kamis (24/7/2025).

Seruan itu disampaikan Anwar saat negaranya, Malaysia, saat ini menjadi Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN. Baik Thailand maupun Kamboja merupakan negara anggota ASEAN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perkembangan ini mengkhawatirkan. Mereka adalah anggota-anggota penting ASEAN. Mereka sangat dekat dengan Malaysia dan saya telah menyampaikan pesan kepada kedua PM. Saya berharap dapat berbicara dengan keduanya malam ini," ujar Anwar saat berbicara kepada wartawan.

ADVERTISEMENT

"Perdamaian adalah satu-satunya pilihan yang tersedia," tegasnya.

Sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja kembali memanas setelah tentara kedua negara terlibat aksi saling tembak pada Kamis (24/7) waktu setempat.

Militer Thailand menuduh pasukan Kamboja menembakkan roket dan peluru artileri ke wilayahnya, sedangkan Phnom Penh menuduh militer Thailand yang terlebih dahulu melepaskan tembakan.


Lihat juga
Video: Thailand Sebut Kamboja Serang Rumah Sakit, Ada Korban Jiwa

Untuk merespons serangan Kamboja, militer Thailand mengerahkan enam jet tempur F-16 untuk menyerang dua target militer di wilayah negara tetangganya itu. Otoritas Phnom Penh mengecam serangan F-16 Thailand sebagai "agresi militer yang brutal" dan menegaskan akan meresponsnya.

Bentrokan terbaru ini memakan korban jiwa, dengan laporan militer Thailand sejauh ini menyebut sedikitnya sembilan warga sipil, termasuk seorang anak, tewas dan sebanyak 14 orang lainnya mengalami luka-luka.

Belum diketahui apakah ada korban jiwa di wilayah Kamboja.

Lihat juga Video: Thailand Sebut Kamboja Serang Rumah Sakit, Ada Korban Jiwa

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads