PM Thailand: Serangan Kamboja Tewaskan 1 Warga Sipil, Lukai 3 Orang

PM Thailand: Serangan Kamboja Tewaskan 1 Warga Sipil, Lukai 3 Orang

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 24 Jul 2025 13:55 WIB
Thailand new acting Prime minister Phumtham Wechayachai speaks to media after a cabinet meeting at Government House in Bangkok on July 3, 2025. (Photo by Lillian SUWANRUMPHA / AFP)
Plt PM Thailand Phumtham Wechayachai (dok. AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA)
Bangkok -

Sedikitnya satu warga sipil Thailand tewas akibat serangan militer Kamboja di area perbatasan saat bentrokan terbaru pecah pada Kamis (24/7) waktu setempat. Tiga orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk seorang bocah berusia 5 tahun.

Konfirmasi jatuhnya korban tewas akibat serangan lintas perbatasan itu, seperti dilansir AFP, Kamis (24/7/2025), disampaikan oleh kantor Perdana Menteri (PM) Thailand dalam pernyataan terbarunya.

Disebutkan kantor PM Thailand bahwa serangan artileri yang diluncurkan pasukan militer Kamboja menghantam rumah warga di area perbatasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebuah peluru artileri Kamboja menghantam sebuah rumah warga sipil Thailand, menewaskan satu orang, sementara seorang anak berusia 5 tahun mengalami luka kritis dan dua orang lainnya luka-luka," sebut kantor PM Thailand dalam pernyataannya.

Militer Thailand sebelumnya menuduh pasukan Kamboja telah menembakkan dua roket BM-21, dalam apa yang mereka sebut sebagai "serangan terarah terhadap warga sipil".

ADVERTISEMENT

Kamboja sejauh ini belum memberikan tanggapan langsung atas tuduhan militer Thailand tersebut.

Namun dalam pernyataan pada Kamis (24/7) pagi saat bentrokan terbaru pecah, Kementerian Pertahanan Kamboja menuduh militer Thailand telah melepaskan tembakan terlebih dahulu di dekat dua kuil di area perbatasan antara Provinsi Surin di Thailand dan wilayah Oddar Meanchey di Kamboja.

Merespons serangan Kamboja, militer Thailand mengerahkan enam jet tempur F-16 untuk menyerang dua target militer di wilayah Kamboja.

Lihat juga Video: Tokoh Oposisi Kamboja Ditembak Mati oleh Pembunuh Bayaran di Thailand

Pelaksana Tugas (Plt) Perdana Menteri (PM) Thailand, Phumtham Wechayachai, sebelumnya mengatakan "situasi ini membutuhkan penanganan yang cermat, dan kita harus bertindak sesuai dengan hukum internasional".

"Kita akan melakukan yang terbaik untuk melindungi kedaulatan kita," tegasnya.

Kamboja dan Thailand yang bertetangga ini terlibat pertikaian sengit mengenai wilayah yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, di mana perbatasan kedua negara dan Laos bertemu, dan yang merupakan lokasi bagi beberapa kuil kuno.

Perselisihan ini telah berlangsung selama beberapa dekade, berkobar menjadi bentrokan militer berdarah lebih dari 15 tahun yang lalu, dan kembali meletus pada Mei lalu ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak di area perbatasan.

Bentrokan terbaru terjadi setelah insiden ledakan ranjau darat yang melukai lima tentara Thailand yang sedang berpatroli, pada Rabu (23/7) sore, di area distrik Nam Yuen, Provinsi Ubon Ratchathani. Satu tentara kehilangan salah satu kakinya, sedangkan beberapa tentara lainnya mengalami cedera telinga dan nyeri dada.

Hasil penyelidikan militer Thailand menemukan bukti bahwa Kamboja telah memasang ranjau darat baru di area perbatasan yang disengketakan. Tuduhan itu dibantah keras oleh Phnom Penh.

Lihat juga Video: Tokoh Oposisi Kamboja Ditembak Mati oleh Pembunuh Bayaran di Thailand

Halaman 3 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads