Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif impor baru sebesar 19% untuk Filipina sedangkan barang AS akan dikenakan tarif nol. Tarif Filipina ini turun menjadi 19% setelah Trump bertemu dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr di Gedung Putih, Washington DC.
"Kunjungan yang indah, dan kami menyelesaikan kesepakatan perdagangan kami, yang mana Filipina akan memasuki pasar terbuka dengan Amerika Serikat, dan nol tarif. Filipina akan membayar tarif 19%," kata Trump seraya menyebut Marcos sebagai negosiator yang sangat baik dan tangguh sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (24/7/2025).
Trump mengatakan akan bekerja sama di bidang militer dengan Filipina. Namun, Trump belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai kerja sama itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan itu, Marcos merespons baik keputusan Trump. Dia juga mengatakan AS adalah "sekutu terkuat, terdekat, dan paling dapat diandalkan negaranya".
Marcos menjelaskan kesepakatan dagang negaranya dengan Amerika Serikat sebagai "pencapaian yang signifikan".
"Satu persen mungkin tampak seperti konsesi yang sangat kecil. Namun, jika direalisasikan, itu merupakan pencapaian yang signifikan," ujar Marcos kepada para wartawan di Washington.
Duta Besar Filipina untuk Amerika Serikat, Jose Manuel Romualdez, juga sependapat dengan pandangan tersebut. Dia menyebut ini adalah "kesepakatan yang terus berkembang bagi kedua negara yang dapat ditingkatkan lebih lanjut seiring waktu".
Untuk diketahui, tarif impor yang ditetapkan AS untuk Filipina mengalami perubahan beberapa kali. Pada April saat awal Trump mengumumkan tarif impor, Filipina kena di 17%, kemudian awal bulan ini berubah menjadi 20%, dan saat ini turun lagi menjadi 19%, sama dengan Indonesia.