Ukraina kehilangan jet tempur Mirage 2000 pertamanya, yang dipasok oleh Prancis, dalam sebuah misi yang berujung kecelakaan pada Selasa (22/7) waktu setempat. Pilot jet tempur itu berhasil melontarkan diri dengan selamat.
Prancis mulai mengirimkan pesawat supersonik tersebut ke Ukraina pada awal tahun ini, yang dimaksudkan untuk membantu Kyiv dalam mempertahankan wilayah udaranya dari Rusia.
Kecelakaan jet tempur Mirage itu, seperti dilansir AFP, Rabu (23/7/2025), diumumkan langsung oleh Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidatonya pada Rabu (23/7) dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sayangnya, kita kehilangan pesawat tempur kita. Sebuah pesawat Prancis, sangat efektif, salah satu jet tempur Mirage kita," kata Zelensky dalam pidatonya.
Tidak disebutkan lebih lanjut soal lokasi jatuhnya jet tempur tersebut. Namun Zelensky menegaskan bahwa jet tempur Mirage itu tidak dijatuhkan oleh pasukan Rusia.
"Pilotnya berhasil menyelamatkan diri, dan pesawat itu tidak ditembak jatuh oleh Rusia," sebutnya.
Angkatan Udara Ukraina, dalam pernyataannya, menyebut kecelakaan jet tempur Mirage itu terjadi dalam misi penerbangan pada Selasa (22/7) malam.
Dikatakan oleh Kyiv bahwa "tidak ada korban jiwa di darat" imbas kecelakaan tersebut.
"Pilot melaporkan kegagalan peralatan penerbangan kepada direktur penerbangan. Dia kemudian bertindak dengan kompeten, seperti yang diharapkan dalam situasi krisis, dan berhasil melontarkan diri," demikian pernyataan Angkatan Udara Ukraina.
Insiden ini menandai pukulan lainnya bagi militer Ukraina, yang sedang menghadapi kekurangan pertahanan udara untuk melawan serangan Rusia.
Para pilot dan mekanik militer Ukraina telah mendapatkan pelatihan di wilayah Prancis bagian timur, untuk mengoperasikan jet-jet tempur buatan Paris tersebut, yang telah dimodifikasi untuk melawan gangguan Rusia.