Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk menarik negaranya keluar dari badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pendidikan dan kebudayaan, UNESCO. Trump mengulangi langkah yang diambilnya pada masa jabatan pertama, yang kemudian dibatalkan oleh mantan Presiden Joe Biden.
Israel, seperti dilansir Reuters dan The Times of Israel, Rabu (23/7/2025), menyambut baik langkah Trump yang mereka sebut sebagai "langkah yang diperlukan".
Gedung Putih, dalam pernyataannya pada Selasa (22/7), mengumumkan bahwa Trump telah memutuskan untuk menarik AS dari UNESCO yang disebut menganut "woke" dan "memecah belah". Keluarnya AS dari UNESCO ini akan berlaku efektif pada akhir tahun depan.
Baca juga: Trump Umumkan AS Keluar dari Dewan HAM PBB! |
Langkah ini sejalan dengan kebijakan luar negeri "America First" yang lebih luas, yang mencakup skeptisisme mendalam terhadap kelompok-kelompok multilateral, termasuk PBB, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan aliansi NATO.
"UNESCO mendukung gerakan budaya dan sosial yang woke dan memecah belah yang sama sekali tidak sejalan dengan kebijakan akal sehat yang dipilih oleh rakyat Amerika," sebut juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly.
Departemen Luar Negeri AS, dalam pernyataan terpisah, menuduh UNESCO mendukung "agenda ideologis globalis untuk pembangunan internasional yang bertentangan dengan kebijakan luar negeri America First kami".
Disebutkan juga bahwa keputusan UNESCO untuk menerima Palestina sebagai negara anggota "sangat problematik, bertentangan dengan kebijakan AS, dan berkontribusi pada maraknya retorika anti-Israel".
(nvc/ita)