Korban tewas dalam bentrokan berdarah di Provinsi Sweida, Suriah bagian selatan, bertambah menjadi sedikitnya 1.120 orang sejak pekan lalu. Situasi di provinsi yang menjadi pusat minoritas Druze tersebut saat ini relatif tenang setelah gencatan senjata masih berlangsung.
Provinsi Sweida dilanda bentrokan sektarian mematikan sejak Minggu (13/7) waktu setempat, yang terjadi antara petempur Druze, komunitas minoritas yang menghuni wilayah tersebut, dan para anggota suku Bedouin.
Pasukan keamanan pemerintah Suriah yang dikerahkan untuk meredakan situasi di Sweida, justru ikut terseret ke dalam bentrokan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Israel-Suriah Sepakati Gencatan Senjata! |
Kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, seperti dilansir AFP, Senin (21/7/2025), melaporkan bahwa korban tewas itu termasuk 427 petempur Druze dan 298 warga sipil Druze.
Disebutkan Syrian Observatory bahwa sekitar 194 orang di antaranya "dieksekusi mati oleh para personel Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri".
Para korban tewas, menurut Syrian Observatory, juga termasuk 354 personel pasukan keamanan Suriah dan 21 anggota suku Bedouin, dengan tiga orang di antaranya "dieksekusi mati oleh para petempur Druze".
Sebanyak 15 tentara pemerintah Suriah lainnya, sebut Syrian Observatory, tewas dalam serangan Israel yang menegaskan akan melindungi Druze di Suriah.
Simak juga Video Presiden Suriah Setelah Diserang Israel: Kami Tak Takut Perang!
Israel turut menggempur pasukan pemerintah Suriah dengan rentetan serangan udara selama pengerahan singkat ke Provinsi Sweida.
Tak hanya itu, Tel Aviv juga menyerang markas militer Suriah di area ibu kota Damaskus, dan memperingatkan bahwa serangannya akan semakin intensif hingga pasukan pemerintah Suriah mundur dari area Sweida.
Laporan warga setempat, seperti dilansir Al Arabiya, menyebut ketenangan telah kembali di wilayah Sweida pada Minggu (20/7) saat gencatan senjata masih berlangsung, dan setelah pemerintah Suriah mengumumkan bahwa para petempur Bedouin telah mundur dari wilayah tersebut.
Pertempuran sempat terjadi kembali pada Sabtu (19/7), namun menurut Menteri Dalam Negeri Suriah Anas Khattab pada Minggu (20/7), pasukan keamanan internal telah berhasil meredakan situasi dan menegakkan gencatan senjata.
Simak juga Video Presiden Suriah Setelah Diserang Israel: Kami Tak Takut Perang!