Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu batal menghadiri sidang kasus korupsi yang menyeret dirinya pada pekan ini. Hal ini setelah Netanyahu jatuh sakit karena diduga keracunan makanan.
Pengadilan Distrik Yerusalem, seperti dilansir The Times of Israel, Senin (21/7/2025), membatalkan agenda kesaksian Netanyahu dalam persidangan kasusnya, yang sebelumnya dijadwalkan akan digelar pada Senin (21/7) dan Selasa (22/7) waktu setempat.
Hal ini berarti Netanyahu tidak akan memberikan kesaksian dalam persidangan hingga September mendatang, karena pengadilan memasuki masa reses musim panas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengacara Netanyahu, Amit Hadad, meminta penundaan sidang pekan ini setelah sang PM Israel itu jatuh sakit tadi malam setelah mengonsumsi makanan basi.
Kantor Kejaksaan Negeri menyetujui permintaan tersebut, dan meminta agar Netanyahu bersaksi pada Rabu (23/7) dan Kamis (24/7) mendatang.
Namun, pengadilan kemudian menyatakan mereka akan membatalkan, bukannya menunda, persidangan kasus tersebut, karena persidangan tidak dapat digelar pada akhir pekan ini akibat jadwal yang bentrok.
Hal itu berarti Netanyahu tidak akan dipanggil untuk bersaksi di persidangan hingga paling cepat September mendatang, mengingat masa reses pengadilan dimulai pekan ini dan akan berlangsung hingga 5 September.
Selama masa reses, pengadilan akan beroperasi dengan kapasitas yang dikurangi sehingga sidang tidak bisa digelar.
Kesaksian Netanyahu dalam persidangan kasus korupsi yang menjerat dirinya telah berulang kali tertunda sejak sidang dimulai pada Desember tahun lalu.
Berbagai alasan mendasari penundaan tersebut, mulai dari masalah kesehatan, perang melawan Hamas yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, serangan terhadap Iran hingga perjalanan diplomatik ke luar negeri dan tugas umum Netanyahu sebagai PM Israel.