Sebuah tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras terjadi di wilayah Korea Selatan (Korsel) pada Sabtu (19/7). Sedikitnya satu orang tewas setelah rumah-rumah warga tertimbun longsor tersebut.
Badan pemadam kebakaran nasional Korsel, seperti dilansir AFP, Sabtu (19/7/2025), juga melaporkan bahwa tiga orang lainnya hilang setelah tanah longsor menimbun dua rumah di sebuah desa di wilayah selatan Sancheong, sementara hujan deras terus mengguyur negara tersebut.
"Setidaknya tiga orang dilaporkan hilang dan kami telah menemukan satu jenazah," kata seorang pejabat pada kantor pemadam kebakaran wilayah Sancheong, yang enggan disebut namanya, saat berbicara kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat itu menyebut satu orang berusia 20-an tahun dan sepasang suami-istri berusia 70-an tahun dilaporkan hilang usai longsor melanda.
Otoritas distrik Sancheong mengimbau seluruh warganya untuk "segera mengungsi area yang aman" pada Sabtu (19/7). Distrik tersebut berpenduduk sekitar 34.000 jiwa.
Korsel biasanya mengalami hujan monsun pada bulan Juli, namun menurut data cuaca resmi, wilayah selatan negara tersebut dilanda hujan per jam paling deras yang pernah tercatat pekan ini.
Lihat juga Video: Longsor Landa Pesisir Selatan, Jalan Lintas Barat Sumatera Buka Tutup
Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korsel melaporkan pada Sabtu (19/7) bahwa sedikitnya empat orang tewas dalam beberapa insiden yang berkaitan dengan hujan deras, dengan lebih dari 7.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka.
Korsel secara rutin dilanda banjir selama periode monsun musim panas, tetapi biasanya mereka telah siap siaga dan jumlah korban jiwa biasanya relatif rendah. Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim telah membuat peristiwa cuaca di seluruh dunia menjadi lebih ekstrem dan lebih sering terjadi.
Negara ini dilanda hujan dan banjir yang memecahkan rekor pada tahun 2022 yang menewaskan sedikitnya 11 orang.
Lihat juga Video: Longsor Landa Pesisir Selatan, Jalan Lintas Barat Sumatera Buka Tutup