Dua stasiun televisi terkemuka di Pakistan meminta maaf dan mencabut laporan berita soal rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke negara Asia Selatan tersebut.
Gedung Putih, seperti dilansir Reuters, Jumat (18/7/2025), membantah dengan tegas laporan soal rencana kunjungan Trump ke Pakistan tersebut.
"Kunjungan ke Pakistan belum dijadwalkan saat ini," tegas seorang pejabat Gedung Putih, tanpa menyebut nama, dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua stasiun televisi terkemuka Pakistan itu, yakni Geo News dan ARY News, sebelumnya melaporkan pada Kamis (17/7) waktu setempat, bahwa Trump diperkirakan akan mengunjungi Pakistan pada September mendatang.
Baca juga: Hujan Lebat di Pakistan Tewaskan 111 Orang |
Namun, kedua stasiun televisi tersebut kemudian mencabut laporan berita mereka.
Permintaan maaf atas laporan yang keliru itu juga disampaikan oleh Geo News kepada publik.
"Geo News meminta maaf kepada para pemirsanya karena menayangkan berita tersebut tanpa verifikasi," demikian pernyataan stasiun televisi Geo News.
Lihat juga Video 'Donald Trump Alami Pembengkakan di Kaki dan Memar di Tangan':
Sementara seorang pejabat manajemen senior pada stasiun televisi ARY News mengatakan kepada Reuters bahwa mereka mencabut laporan berita itu setelah Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan tidak mengetahui adanya rencana kunjungan tersebut.
George W Bush menjadi Presiden AS terakhir yang mengunjungi Pakistan pada tahun 2006 lalu.
Hubungan AS dan Pakistan mengalami peningkatan pesat ketika Trump menjamu panglima militer Pakistan, Marsekal Lapangan Asim Munir, di Gedung Putih bulan lalu dalam pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Lihat juga Video 'Donald Trump Alami Pembengkakan di Kaki dan Memar di Tangan':