Pemerintah Arab Saudi mengutuk serangan Israel terhadap sebuah gereja Katolik di Jalur Gaza bagian utara, yang menewaskan sedikitnya tiga orang. Riyadh menyerukan komunitas internasional untuk mengaktifkan mekanisme internasional guna meminta pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran yang terjadi.
Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (18/7/2025), mengutuk keras serangan terhadap Gereja Keluarga Kudus di area Zeitoun, Gaza City, pada Kamis (17/7) waktu setempat. Gereja itu merupakan satu-satunya gereja Katolik di wilayah Jalur Gaza.
Riyadh juga menegaskan penolakan terhadap serangan-serangan Israel yang terus berlanjut terhadap tempat-tempat ibadah dan terhadap warga sipil di wilayah Palestina yang terkepung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serangan berulang di wilayah ini, yang dilakukan tanpa adanya pencegahan, membutuhkan sikap tegas dari semua negara untuk mengakhiri kejahatan pendudukan Israel," tegas Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya.
Saudi kembali menyerukan kepada komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk mengambil langkah-langkah serius guna mengatasi pelanggaran-pelanggaran Israel dan mengaktifkan mekanisme akuntabilitas internasional.
Menurut Patriakat Latin Yerusalem, sedikitnya tiga orang tewas dan sembilan orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk satu orang dalam kondisi kritis, akibat serangan Israel yang menghantam gereja tersebut.
Di antara korban luka adalah seorang Pastor Paroki, Bapa Gabriel Romanelli, yang mengalami luka ringan.
Lihat juga Video 'Trump Geram Israel Serang Gereja di Gaza, Langsung Telepon Netanyahu':
Militer Israel telah meminta maaf dan menyatakan situasi seputar serangan itu sedang ditinjau. Sedangkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menyatakan penyesalannya setelah pihaknya menyerang satu-satunya gereja Katolik di Gaza.
Netanyahu juga mengklaim serangan itu sebagai "tembakan nyasar" dari tank militer Israel.
Dalam serangan-serangan mematikan di Jalur Gaza, menurut Anadolu Agency, militer Israel telah mengebom beberapa tempat ibadah, termasuk Gereja Baptis Gaza dan Gereja Ortodoks Yunani Santo Porphyrius, yang merupakan gereja tertua di Jalur Gaza dan gereja tertua ketiga di dunia.
Gereja Keluarga Kudus yang baru saja dihantam Israel merupakan satu-satunya gereja Katolik di Jalur Gaza, yang telah menampung banyak warga Kristen dan Muslim Palestina yang terpaksa mengungsi akibat perang yang berkecamuk sejak Oktober 2023.