Lebih dari 350 orang tewas sejak akhir pekan dalam bentrokan berdarah di provinsi Sweida, Suriah selatan.
Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (17/7/2025), kelompok pemantau perang Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan bahwa sejak bentrokan meletus pada hari Minggu lalu, 79 petempur Druze tewas bersama 55 warga sipil, 27 orang di antaranya dalam "eksekusi singkat oleh anggota Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri", sementara 189 personel Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri serta 18 petempur Badui juga tewas.
Sebelumnya, SOHR mengatakan jumlah korban tewas mencapai 300 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SOHR mengatakan para korban di Sweida termasuk seorang pekerja media, yang diidentifikasi sebagai Hassan al-Zaabi. Serikat jurnalis Suriah dalam sebuah pernyataan mengatakan Zaabi ditembak mati oleh "geng-geng penjahat" di Provinsi Sweida "saat menjalankan tugas profesionalnya", tanpa menyebutkan di mana ia bekerja.
Organisasi pemantau yang berbasis di Inggris yang mengandalkan jaringan sumber di Suriah tersebut, juga melaporkan 15 personel Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri tewas dalam serangan Israel di Suriah selatan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pasukannya "berusaha menyelamatkan saudara-saudara Druze kami dan melenyapkan geng-geng rezim". Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Suriah menuduh Israel melakukan "agresi berbahaya".
Netanyahu mengatakan ia berkomitmen untuk mencegah bahaya bagi komunitas Druze mengingat banyak komunitas Druze juga tinggal di Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Apa pemicu bentrokan berdarah ini?
Dilansir dari BBC, kelompok minoritas, termasuk Druze -- yang agamanya merupakan cabang Syiah -- merasa curiga terhadap Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa dan pemerintahannya, meskipun ia berjanji untuk melindungi mereka.
Video Bentrokan Horor di Suriah Tewaskan 89 Orang
Kekhawatiran mereka semakin meningkat akibat kekerasan sektarian meletup selama delapan bulan terakhir. Salah satu peristiwa bentrokan antara Druze, pasukan keamanan, dan milisi kelompok Islam pada Mei lalu, dilaporkan menewaskan puluhan orang di Damaskus dan Sweida.
Pada Minggu (13/07), milisi Druze dilaporkan mengepung dan kemudian merebut sebuah wilayah di Kota Sweida yang dihuni oleh suku Badui. Lebih dari 300 orang dilaporkan tewas.
Bentrokan segera menyebar ke wilayah lain di Provinsi Sweida. Suku Badui dilaporkan melancarkan serangan ke kota-kota dan desa-desa Druze di dekatnya.
Pertempuran tersebut konon dipicu oleh penculikan seorang pedagang Druze di jalan raya menuju Damaskus, pada Jumat (11/07) lalu.
Baca juga: Sekjen PBB Kecam Serangan Israel ke Suriah |
Lihat juga Video Bentrokan Horor di Suriah Tewaskan 89 Orang