Suara Keras Malaysia Tolak Calon Dubes AS Pendukung Israel

Suara Keras Malaysia Tolak Calon Dubes AS Pendukung Israel

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 17 Jul 2025 07:00 WIB
Suara Keras Malaysia Tolak Calon Dubes AS Pendukung Israel
Nick Adams bersama Presiden AS Donald Trump. (dok. Instagram/@nickaone)
Jakarta -

Desakan penolakan terhadap tokoh konservatif Amerika Serikat (AS), Nick Adams, sebagai calon Duta Besar AS terus muncul. Adams ditolak lantaran dikenal sebagai pendukung Israel, juga penyebar kebencian terhadap Islam.

Dilansir The Guardian dan The Star, Rabu (16/7), Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengumumkan penunjukan Adams sebagai Duta Besar AS untuk Malaysia. Trump memuji Adams yang sebelumnya influencer sayap kanan itu sebagai "patriot yang luar biasa".

Penunjukan Adams sebagai Duta Besar AS untuk Malaysia masih perlu dikonfirmasi oleh Senat AS sebelum dia bisa secara resmi menduduki jabatan tersebut. Pria berusia 40 tahun itu merupakan kelahiran Australia namun memperoleh kewarganegaraan AS tahun 2021 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan via media sosial pekan lalu, dia berharap dalam memperkuat hubungan antara kedua negara, sembari mengatakan kepada rakyat Malaysia bahwa dirinya tidak sabar "untuk merasakan budaya luhur Anda dan belajar banyak dari Anda".

Komentar masa lalu Adams di media sosial dan dukungannya untuk Israel telah memicu seruan agar pemerintah Malaysia menolak pengangkatannya. Salah satunya postingan di akun X nya tahun 2024 lalu ketika Adams mencuit: "Jika Anda tidak mendukung Israel, Anda mendukung teroris!"

ADVERTISEMENT

Postingan lainnya yang diduga ditulis Adams pada tahun yang sama, menyebutkan bahwa dia mengklaim telah memastikan seorang pelayan dipecat karena memakai pin "Free Palestine". Postingan yang banyak dikutip oleh kelompok pro-Palestina itu saat ini tidak dapat ditemukan di media sosial X.

Eks Menteri Malaysia Tolak Adams

Ilustrasi Bendera Malaysia (AFP Photo) Bendera Malaysia. (AFP PHOTO)

Para mantan menteri serta kalangan politikus senior dan politikus muda lintas partai di Malaysia juga menolak penunjukan Adams. Mantan Menteri Hukum Zaid Ibrahim dan mantan Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mendesak pemerintah Malaysia menentang penugasan Adams oleh Trump.

Zaid bahkan menyebut pencalonan Adams "bukanlah isyarat niat baik -- itu akan menjadi sebuah penghinaan".

Ketua Pemuda Partai Islam SeMalaysia (PAS) untuk wilayah Selangor, Mohamed Sukri Omar, menyebut Adams "secara terbuka menyebarkan kebencian terhadap Islam dan mendukung rezim kolonial Zionis tanpa pertimbangan".

"Penunjukan ini merupakan penghinaan terhadap kepekaan rakyat Malaysia. Jika pemerintah tetap diam atau menerima penunjukan ini, akan dianggap mengkhianati keteguhan rakyat dalam mendukung perjuangan Palestina," tegasnya.

Ketua biro internasional Amanah Youth, Mus'ab Muzahar, juga menyebut pencalonan Adams sebagai penghinaan terhadap martabat dan kebijakan luar negeri Malaysia.

"Nick Adams bukanlah diplomat atau negarawan. Dia hanyalah seorang propagandis sayap kanan, pendukung setiap Trump, dan pendukung vokal rezim Zionis Israel," ucapnya.

"Retorikanya di media sosial penuh dengan kebencian, rasisme, dan sentimen Islamofobia, yang jelas menyimpang dari semangat hubungan bilateral yang matang," ujarnya.

Belum ada tanggapan dari Adams maupun Kedutaan AS di Kuala Lumpur atas suara-suara penolakan ini.

Lihat juga Video: Sosok Calon Dubes AS, Menko Era Jokowi-Miliki 20 Penghargaan

Halaman 2 dari 2
(dek/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads