Desakan penolakan terhadap tokoh konservatif Amerika Serikat (AS), Nick Adams, sebagai calon Duta Besar AS terus muncul. Adams ditolak lantaran dikenal sebagai pendukung Israel, juga penyebar kebencian terhadap Islam.
Dilansir The Guardian dan The Star, Rabu (16/7), Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengumumkan penunjukan Adams sebagai Duta Besar AS untuk Malaysia. Trump memuji Adams yang sebelumnya influencer sayap kanan itu sebagai "patriot yang luar biasa".
Penunjukan Adams sebagai Duta Besar AS untuk Malaysia masih perlu dikonfirmasi oleh Senat AS sebelum dia bisa secara resmi menduduki jabatan tersebut. Pria berusia 40 tahun itu merupakan kelahiran Australia namun memperoleh kewarganegaraan AS tahun 2021 lalu.
Dalam pernyataan via media sosial pekan lalu, dia berharap dalam memperkuat hubungan antara kedua negara, sembari mengatakan kepada rakyat Malaysia bahwa dirinya tidak sabar "untuk merasakan budaya luhur Anda dan belajar banyak dari Anda".
Komentar masa lalu Adams di media sosial dan dukungannya untuk Israel telah memicu seruan agar pemerintah Malaysia menolak pengangkatannya. Salah satunya postingan di akun X nya tahun 2024 lalu ketika Adams mencuit: "Jika Anda tidak mendukung Israel, Anda mendukung teroris!"
Postingan lainnya yang diduga ditulis Adams pada tahun yang sama, menyebutkan bahwa dia mengklaim telah memastikan seorang pelayan dipecat karena memakai pin "Free Palestine". Postingan yang banyak dikutip oleh kelompok pro-Palestina itu saat ini tidak dapat ditemukan di media sosial X.
(dek/rfs)