Trump Ancam Tarif 100% Jika Tak Setop Perang Ukraina, Rusia Tak Peduli!

Trump Ancam Tarif 100% Jika Tak Setop Perang Ukraina, Rusia Tak Peduli!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 15 Jul 2025 17:11 WIB
Russias Security Councils Deputy Chairman Dmitry Medvedev attends a meeting of the Council for Science and Education at the Joint Institute for Nuclear Research in the Moscow regions city of Dubna, Russia June 13, 2024. Sputnik/Alexei Maishev/Pool via REUTERS/File photo Purchase Licensing Rights
Dmitry Medvedev (Sputnik/Alexei Maishev/Pool via REUTERS/File photo Purchase Licensing Rights)
Moskow -

Rusia memberikan reaksi santai terhadap ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal penerapan tarif sebesar 100 persen terhadap Moskow, jika tidak ada kesepakatan damai untuk mengakhiri perang Ukraina dalam waktu 50 hari.

Trump juga mengancam akan menjatuhkan sanksi sekunder terhadap para pembeli ekspor Rusia, yang dimaksudkan untuk melumpuhkan kemampuan Moskow bertahan dari sanksi Barat yang sudah sangat berat.

Respons terhadap ancaman Trump itu, seperti dilansir Reuters, Selasa (15/7/2025), disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, yang juga mantan presiden Rusia dan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Medvedev menyebut ancaman Trump sebagai "ultimatum teatrikal" dan mengatakan Moskow tidak mempedulikannya.

"Trump mengeluarkan ultimatum teatrikal kepada Kremlin. Dunia bergidik, mengantisipasi konsekuensinya. Eropa yang agresif kecewa. Rusia tidak peduli," tulis Medvedev dalam pernyataan berbahasa Inggris yang diposting ke media sosial X.

ADVERTISEMENT

Ini menjadi reaksi resmi pertama Rusia terhadap ancaman terbaru Trump, meskipun Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia sejauh ini belum memberikan tanggapan langsung.

Trump, dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte duduk disampingnya usai pertemuan di Ruang Oval Gedung Putih pada Senin (14/7), mengumumkan pasokan senjata baru untuk Ukraina dan mengancam tarif sekunder sebesar 100 persen terhadap pembeli ekspor Rusia, yang sebagian besarnya adalah minyak mentah.

Tonton juga Video: Seburuk Apa Sih Efek Tarif 32% Trump untuk RI?

Saksikan Live DetikPagi:

Trump memberikan batas waktu 50 hari bagi Rusia untuk mencapai kesepakatan damai guna mengakhiri perang di Ukraina. Jika Moskow gagal mencapai kesepakatan, maka tarif itu menanti.

Tarif sekunder itu menargetkan mitra dagang Rusia yang tersisa -- yang tampaknya menjadi upaya melumpuhkan kemampuan Moskow bertahan dari sanksi Barat yang sudah sangat berat.

Dalam momen itu, Trump juga mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap Putin. Dia mengatakan dirinya tidak ingin menyebut pemimpin Rusia itu "seorang pembunuh, tetapi dia adalah pria yang tangguh", yang tampaknya merujuk pada komentar mantan Presiden Joe Biden yang menyebut Putin "seorang pembunuh" dalam wawancara tahun 2021 lalu.

Tonton juga Video: Seburuk Apa Sih Efek Tarif 32% Trump untuk RI?

Saksikan Live DetikPagi:

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads