Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Minggu (13/7) waktu setempat memastikan bahwa Amerika Serikat akan mengirim sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina untuk membantu negara itu melawan invasi Rusia. Hal ini disampaikan Trump di tengah memburuknya hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kami akan mengirimkan Patriot kepada mereka, yang sangat mereka butuhkan," kata Trump, tanpa menyebutkan jumlahnya, dilansir dari kantor berita AFP, Senin (14/7/2025). Hal ini disampaikan Trump hanya dua minggu setelah Washington mengatakan akan menghentikan beberapa pengiriman senjata ke Ukraina.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (14/7/2025):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- AS Gelar Latihan Militer di Terusan Panama, Pesan Buat China?
Militer Amerika Serikat (AS) menggelar serangkaian latihan militer di area Terusan Panama, di tengah ketegangan akibat dugaan pengaruh China di sepanjang jalur perdagangan penting tersebut. Latihan militer ini dilakukan bekerja sama dengan Kepolisian Panama, dan disebut bertujuan melindungi Terusan Panama.
Untuk memulai latihan militer tersebut, seperti dilansir AFP, Senin (14/7/2025), tiga helikopter Angkatan Darat AS tiba di Panama pada Minggu (13/7) waktu setempat dan mendarat di Bandara Panama-Pasifik, yang sebelumnya merupakan pangkalan AS Howard.
Tiga helikopter militer AS itu terdiri atas dua helikopter UH-60 Black Hawk dan satu helikopter CH-47 Chinook.
- Rudal Hantam Anak-anak Gaza yang Ambil Air, Israel Ngeles Salah Sasaran
Serangan rudal Israel menghantam titik distribusi air di Jalur Gaza bagian tengah pada Minggu (13/7) hingga menewaskan sedikitnya delapan warga Palestina, yang sebagian besar anak-anak, dan melukai lebih dari selusin orang lainnya. Militer Israel berdalih ada malfungsi yang membuat serangannya salah sasaran.
Rudal Israel itu menghantam area tersebut saat anak-anak Palestina sedang mengambil air.
Militer Israel dalam penjelasannya, seperti dilansir Reuters, Senin (14/7/2025), mengatakan serangan rudal itu dimaksudkan untuk menargetkan seorang militan Jihad Islam, sekutu Hamas, di area tersebut, namun terjadi malfungsi yang menyebabkan rudal itu jatuh di area berjarak "puluhan meter dari target".
- Presiden Kamerun Paul Biya Nyapres Lagi untuk Jadi Presiden 8 Periode
Presiden Kamerun Paul Biya mengumumkan akan mencalonkan diri untuk menjadi presiden delapan periode dalam pemilihan presiden tahun ini. Pemilihan presiden akan digelar pada bulan Oktober mendatang.
Biya yang berumur 92 tahun telah memegang tampuk kekuasaan selama hampir 43 tahun. Dia mengunggah pengumuman pencalonan dirinya tersebut di media sosial X dalam bahasa Prancis dan Inggris pada Minggu (13/7) waktu setempat.
"Saya adalah kandidat untuk pemilihan presiden 12 Oktober 2025. Yakinlah bahwa tekad saya untuk melayani Anda sepadan dengan tantangan berat yang kita hadapi," tulisnya, dilansir dari kantor berita AFP, Senin (14/7/2025).
- Horor Bentrokan Berdarah di Suriah, 37 Orang Tewas
Bentrokan berdarah terjadi antara suku Bedouin dan para petempur lokal di kota Sweida, yang mayoritas penduduknya penganut Druze, di Suriah bagian selatan. Sedikitnya 37 orang tewas dalam bentrokan tersebut. Otoritas Suriah pun mengerahkan pasukan untuk meredakan situasi.
Bentrokan tersebut, seperti dilansir AFP, Senin (14/7/2025), merupakan insiden sarat kekerasan mematikan yang pertama terjadi di wilayah tersebut sejak pertempuran antara anggota komunitas Druze dan pasukan keamanan setempat menewaskan puluhan orang pada April dan Mei lalu.
Kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, melaporkan bahwa sedikitnya 37 orang tewas dalam bentrokan di Sweida, dengan 27 korban tewas di antaranya merupakan anggota komunitas Druze, termasuk dua anak-anak, dan 10 korban tewas lainnya dari suku Bedouin.
- Kesal dengan Putin, Trump Pastikan Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Minggu (13/7) waktu setempat memastikan bahwa Amerika Serikat akan mengirim sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina untuk membantu negara itu melawan invasi Rusia. Hal ini disampaikan Trump di tengah memburuknya hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kami akan mengirimkan Patriot kepada mereka, yang sangat mereka butuhkan," kata Trump, tanpa menyebutkan jumlahnya, dilansir dari kantor berita AFP, Senin (14/7/2025). Hal ini disampaikan Trump hanya dua minggu setelah Washington mengatakan akan menghentikan beberapa pengiriman senjata ke Ukraina.
"Saya belum menyepakati jumlahnya, tetapi mereka akan menerima beberapa karena mereka memang membutuhkan perlindungan," ujarnya kepada para wartawan.