Israel Kembali Serang Lebanon Meskipun Ada Gencatan Senjata

Israel Kembali Serang Lebanon Meskipun Ada Gencatan Senjata

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 12 Jul 2025 18:21 WIB
An Israeli air force F-15 fighter jet flies during an exhibition as part of a pilot graduation ceremony at the Hatzerim air base in southern Israel June 26, 2014. REUTERS/Amir Cohen/File Photo Purchase Licensing Rights
Jet tempur Israel (Foto: REUTERS/Amir Cohen/File Photo Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Israel kembali melancarkan serangan di Lebanon. Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel di Lebanon selatan pada hari Sabtu (12/7) menewaskan satu orang.

Ini merupakan serangan terbaru Israel meskipun ada gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, kelompok militan di Lebanon yang didukung Iran.

Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (12/7/2025), dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan bahwa "serangan musuh Israel" terhadap sebuah rumah di Wata al-Khiam menewaskan satu orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum ada komentar langsung dari militer Israel terkait serangan tersebut.

Israel telah berulang kali menggempur Lebanon meskipun ada gencatan senjata pada bulan November lalu, yang bertujuan untuk mengakhiri permusuhan selama lebih dari setahun antara Israel dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata tersebut, Hizbullah harus menarik pasukannya ke utara Sungai Litani, sekitar 30 kilometer (20 mil) dari perbatasan dengan Israel, sehingga hanya tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB yang boleh berada di wilayah tersebut.

Israel pun diharuskan menarik pasukannya sepenuhnya dari Lebanon, tetapi tetap menempatkan pasukan mereka di lima titik perbatasan yang dianggap strategis.

Pada hari Jumat (11/7) waktu setempat, Presiden Lebanon Joseph Aoun mengatakan bahwa meskipun ia terbuka untuk hubungan damai dengan Israel, tapi dia mengesampingkan kemungkinan normalisasi hubungan dengan Israel. Normalisasi hubungan "saat ini bukan bagian dari kebijakan luar negeri Lebanon," ujar Aoun.

Simak juga Video: Detik-detik Rudal Israel Hantam Gedung di Lebanon

Pernyataan Aoun ini merupakan reaksi resmi pertama terhadap pernyataan Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar pekan lalu, yang menyampaikan minat negaranya untuk menormalisasi hubungan dengan Lebanon dan Suriah.

Lebanon dan Suriah secara teknis telah berperang dengan Israel sejak tahun 1948. Pemerintah Suriah pun mengatakan bahwa pembicaraan tentang normalisasi dengan Israel masih "prematur."

Simak juga Video: Detik-detik Rudal Israel Hantam Gedung di Lebanon

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads