Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengindikasikan adanya kemajuan dalam pembahasan rencana kontroversial, yang didukung Amerika Serikat (AS), untuk memindahkan atau merelokasi warga Palestina keluar dari wilayah Jalur Gaza.
Saat berbicara kepada wartawan di awal jamuan makan malam di Washington DC, Amerika Serikat, seperti dilansir Reuters, Rabu (9/7/2025), Netanyahu mengatakan bahwa AS dan Israel sedang bekerja sama dengan negara-negara lainnya yang akan memberikan "masa depan yang lebih baik" bagi warga Palestina.
Dia mengisyaratkan bahwa para penduduk Gaza dapat pindah ke negara-negara tetangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika orang-orang ingin tinggal, mereka boleh tinggal, tetapi jika mereka ingin pergi, mereka seharusnya bisa pergi," kata Netanyahu dalam pernyataannya.
"Kami bekerja sama secara erat dengan Amerika Serikat untuk menemukan negara-negara yang akan berupaya mewujudkan apa yang selalu mereka katakan, bahwa mereka ingin memberikan masa depan yang lebih baik bagi warga Palestina," ujarnya.
"Saya pikir kami hampir menemukan beberapa negara," ucap Netanyahu, tanpa menyebut negara-negara mana yang dimaksudnya.
Netanyahu dan delegasi pejabat Israel dijamu oleh Presiden Donald Trump di Gedung Putih pada Senin (7/7) waktu setempat. Trump yang awalnya menolak berkomentar ketika ditanya soal rencana relokasi warga Gaza, mengatakan bahwa negara-negara di sekitar Israel turut membantu.
"Kami telah mendapatkan kerja sama yang luar biasa dari ... negara-negara sekitar, kerja sama yang luar biasa dari setiap negara. Jadi, sesuatu yang baik akan terjadi," kata Trump.
Simak juga Video 'Donald Trump Sambut Langsung Netanyahu di Gedung Putih':
Awal tahun ini, Trump menggemparkan dunia dengan mengusulkan relokasi warga Palestina dan mengambil alih Jalur Gaza. Usulan itu menuai kritikan keras dari warga Gaza, yang bersumpah tidak akan pernah meninggalkan rumah mereka di daerah kantong Palestina tersebut.
Trump dan Netanyahu melakukan pertemuan di Washington DC, saat para pejabat Israel lainnya melakukan perundingan tidak langsung dengan kelompok Hamas yang bertujuan mengamankan gencatan senjata terbaru dan kesepakatan pembebasan sandera di Jalur Gaza, yang dimediasi oleh AS, Qatar dan Mesir.
Kunjungan Netanyahu ke Gedung Putih ini menyusul prediksi Trump, menjelang pertemuan mereka, bahwa kesepakatan dapat dicapai minggu ini. Sebelum terbang ke Washington DC, Netanyahu mengatakan bahwa diskusinya dengan Trump dapat membantu memajukan perundingan yang berlangsung di Qatar.
Itu menjadi pertemuan tatap muka ketiga dengan Netanyahu sejak Trump kembali menjabat pada Januari lalu. Pertemuan ini digelar dua pekan setelah Trump memerintahkan pengeboman fasilitas-fasilitas nuklir Iran untuk mendukung serangan udara Israel, dalam perang yang berkecamuk selama 12 hari pada Juni lalu.
Perang udara sengit antara Tel Aviv dan Teheran itu diakhiri dengan gencatan senjata yang dimediasi oleh Trump, yang berlaku sejak 24 Juni.
Simak juga Video 'Donald Trump Sambut Langsung Netanyahu di Gedung Putih':