AS Setop Kirim Rudal-Amunisi ke Ukraina karena Stok Menipis

AS Setop Kirim Rudal-Amunisi ke Ukraina karena Stok Menipis

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 02 Jul 2025 12:54 WIB
The Pentagon is seen from the air in Washington, U.S., March 3, 2022, more than a week after Russia invaded Ukraine. REUTERS/Joshua Roberts/File Photo
Ilustrasi gedung Pentagon di AS (Foto: REUTERS/Joshua Roberts/File Photo)
Jakarta -

Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon telah menghentikan beberapa pengiriman rudal pertahanan udara dan amunisi presisi lainnya ke Ukraina dikarenakan stoknya yang menipis. Ini termasuk puluhan rudal pencegat Patriot, lebih dari 100 rudal Hellfire dan puluhan rudal Stinger

Diberitakan Politico, seperti dilansir dari kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Rabu (2/7/2025), menurut dua sumber yang mengetahui keputusan penghentian tersebut, perlambatan pengiriman beberapa senjata yang dijanjikan ke Ukraina semasa pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden, telah terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Kedua sumber itu menambahkan bahwa pencegat pertahanan udara untuk membantu menjatuhkan drone dan proyektil Rusia termasuk di antara senjata yang ditunda pengirimannya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media NBC melaporkan bahwa Ukraina juga tidak akan mendapatkan ribuan amunisi Howitzer 155 mm berdaya ledak tinggi dan lebih dari 250 rudal presisi berpemandu Guided Multiple Launch Rocket System (GMLRS).

Dalam sebuah email, Pentagon mengatakan pihaknya memberi Presiden Donald Trump opsi-opsi untuk melanjutkan bantuan militer ke Ukraina sejalan dengan tujuan mengakhiri perang Rusia di sana.

ADVERTISEMENT

"Pada saat yang sama, departemen secara ketat memeriksa dan mengadaptasi pendekatannya untuk mencapai tujuan ini, sambil juga menjaga kesiapan pasukan AS untuk prioritas pertahanan pemerintahan," kata Elbridge Colby, Wakil Menteri Pertahanan untuk kebijakan.

Rusia, yang sudah menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, terus maju secara bertahap, menguasai wilayah dalam beberapa minggu terakhir di wilayah tenggara Ukraina, Donetsk dan Dnipropetrovsk, serta meningkatkan serangan udara di seluruh negeri.

Simak juga Video 'Trump Resmi Cabut Sanksi AS terhadap Suriah':

Semua bantuan senjata AS sempat dihentikan sementara pada bulan Februari lalu, dan dihentikan lagi untuk sementara pada bulan Maret lalu. Pemerintahan Trump kemudian kembali mengirimkan bantuan terakhir yang disetujui di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden.

Diberitakan NBC, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menangguhkan pengiriman tersebut beberapa minggu setelah Hegseth memulai peninjauan ulang terhadap stok amunisi AS, yang telah menyusut selama beberapa tahun terakhir karena pengiriman besar-besaran ke Ukraina dan Timur Tengah.

Simak juga Video 'Trump Resmi Cabut Sanksi AS terhadap Suriah':

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads