Iran Ogah Lanjutkan Perundingan Sebelum AS Jamin Tak Akan Menyerang Lagi

Iran Ogah Lanjutkan Perundingan Sebelum AS Jamin Tak Akan Menyerang Lagi

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 30 Jun 2025 17:59 WIB
FILE - In this Oct. 26, 2010 file photo, a worker rides a bicycle in front of the reactor building of the Bushehr nuclear power plant, just outside the southern city of Bushehr. Iran’s sole nuclear power plant has undergone a temporary emergency shutdown, state TV reported on Sunday, June 20, 2021. An official from the state electric energy company, Gholamali Rakhshanimehr, said on a talk show that the Bushehr plant shutdown began on Saturday and would last
Ilustrasi -- Pembangkit listrik tenaga nuklir di Iran (dok. AP Photo/Mehr News Agency, Majid Asgaripour, File)
Teheran -

Pemerintah Iran menegaskan bahwa pembicaraan diplomatik dengan Amerika Serikat (AS) tidak dapat dilanjutkan, kecuali Washington mengesampingkan serangan lebih lanjut terhadap Teheran.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Iran, Majid Takht-Ravanchi, mengatakan kepada media terkemuka Inggris, BBC, pada Minggu (29/6) malam waktu setempat, bahwa AS telah memberikan isyarat ingin kembali ke meja perundingan, seminggu setelah negara itu membombardir tiga fasilitas nuklir Iran.

"Kami belum menyepakati tanggal apa pun, kami belum menyepakati modalitasnya," kata Takht-Ravanchi saat berbicara kepada BBC, seperti dilansir AFP, Senin (30/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini kami sedang mencari jawaban untuk pertanyaan ini. Apakah kami akan melihat pengulangan tindakan agresi saat kami terlibat dalam dialog?" ucapnya.

Ditegaskan oleh Takht-Ravanchi bahwa AS perlu "cukup jelas tentang pertanyaan yang sangat penting ini".

ADVERTISEMENT

Iran dan AS sedang berunding mengenai program nuklir Teheran, ketika Israel tiba-tiba menyerang fasilitas nuklir dan infrastruktur militer negara Syiah itu pada 13 Juni lalu. Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 21 Juni, Washington turut terlibat dengan mengebom tiga fasilitas nuklir Teheran -- Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Takht-Ravanchi mengungkapkan kepada BBC bahwa AS telah memberi isyarat jika mereka "tidak ingin terlibat dalam perubahan rezim" dengan menargetkan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Simak Video 'AS-Israel Dinilai Tak Satu Tujuan soal Iran':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Takht-Ravanchi juga mengatakan Iran seharusnya tetap diizinkan untuk memperkaya uranium.

"Tingkatnya dapat didiskusikan, kapasitasnya dapat didiskusikan, tetapi untuk mengatakan bahwa Anda tidak boleh melakukan pengayaan, Anda harus melakukan nol pengayaan, dan jika Anda tidak setuju, kami akan mengebom Anda, itu adalah hukum rimba," sebutnya.

Israel mengklaim bahwa program nuklir Iran hampir menghasilkan bom, namun Teheran mengatakan program nuklirnya untuk tujuan damai.

Simak Video 'AS-Israel Dinilai Tak Satu Tujuan soal Iran':

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads