Korsel Tangkap 2 Pria China yang Rekam Kapal Induk AS Pakai Drone

Korsel Tangkap 2 Pria China yang Rekam Kapal Induk AS Pakai Drone

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 26 Jun 2025 17:26 WIB
The aircraft carriers USS Ronald Reagan (CVN 76), USS Theodore Roosevelt (CVN 71) and USS Nimitz (CVN 68) are underway, conducting operations, in international waters as part of a three-carrier strike force exercise in western Pacific, November 12, 2017.   Courtesy James Griffin/U.S. Navy/Handout via REUTERS  ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY.
Momen tiga kapal induk AS latihan bersama (dok. Courtesy James Griffin/U.S. Navy/Handout via REUTERS)
Busan -

Dua warga negara China ditangkap oleh otoritas Korea Selatan (Korsel) setelah kedapatan menerbangkan drone secara ilegal untuk merekam pangkalan Angkatan Laut Korsel. Drone itu juga digunakan untuk merekam sebuah kapal induk Amerika Serikat (AS) yang sedang berlabuh di kota pelabuhan Busan.

Korsel berada di tengah-tengah pertikaian negara-negara adikuasa yang semakin memanas antara AS, penjamin keamanan tradisionalnya, dan China, mitra dagang terbesarnya tetapi juga sekutu utama Korea Utara (Korut).

Kedua warga China yang berjenis kelamin laki-laki itu, seperti dilansir AFP, Kamis (26/6/2025), diidentifikasi sebagai mahasiswa internasional di Busan, namun identitas mereka tidak diungkap ke publik. Keduanya ditangkap oleh Kepolisian Metropolitan Busan pada Rabu (25/6) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan oleh Kepolisian Metropolitan Busan bahwa kedua pria China itu didakwa atas tuduhan merugikan kepentingan militer Korsel dan melanggar Undang-undang Perlindungan Pangkalan dan Instalasi Militer.

Menurut Kepolisian Metropolitan Busan, ini menjadi momen pertama kalinya warga negara asing (WNA) ditangkap atas tuduhan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Dua individu asal China ditangkap kemarin (25/6) karena merekam pangkalan Angkatan Laut dan kapal induk AS secara ilegal," kata seorang pejabat Kepolisian Busan, yang tidak disebut namanya, saat berbicara kepada AFP.

"Satu individu asal China lainnya juga saat ini sedang diselidiki tanpa penahanan," imbuhnya.

Kepolisian Korsel meyakini para tersangka yang ditangkap -- satu orang berusia 40-an tahun dan satu lagi berusia 30-an tahun -- menggunakan drone dan telepon seluler untuk merekam secara ilegal Komando Armada Republik Korea di Busan, yang bertanggung jawab atas dan mengawasi operasi serta pelatihan Angkatan Laut.

Tonton juga "Kapal Induk AS Bergerak ke Timur Tengah di Tengah Konflik Israel-Iran" di sini:

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Para tersangka itu juga dituduh merekam secara ilegal USS Theodore Roosevelt, kapal induk AS yang sedang berlabuh di Busan untuk mengikuti operasi gabungan. Aktivitas perekaman itu dilakukan tanpa izin sebanyak sembilan kali, antara Maret 2023 hingga Juni 2024.

Aktivitas mereka paling baru, menurut Kepolisian Busan, terjadi pada 25 Juni 2024, ketika mantan Presiden Yoon Suk Yeol mengunjungi kapal induk AS tersebut dan bertemu dengan pasukan Korsel juga pasukan AS.

Material yang diperoleh secara ilegal itu dilaporkan mencakup 172 foto dan 22 berkas video, dengan beberapa di antaranya dibagikan tanpa izin via sejumlah platform media sosial, termasuk TikTok.

Kepolisian Busan juga menyebutkan bahwa para tersangka menggunakan drone buatan perusahaan China dalam aktivitas ilegalnya tersebut.

Model drone yang dimaksud dilaporkan mengharuskan penggunanya untuk mendaftar melalui aplikasi perusahaan sebelum digunakan, yang mana semua data pada drone itu diyakini dikirimkan ke server yang berlokasi di China.

Tonton juga "Kapal Induk AS Bergerak ke Timur Tengah di Tengah Konflik Israel-Iran" di sini:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads