Siapkan Serangan Balasan, Iran Sebut AS Memulai Perang Berbahaya

Siapkan Serangan Balasan, Iran Sebut AS Memulai Perang Berbahaya

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Minggu, 22 Jun 2025 14:09 WIB
Iran’s Foreign Minister Abbas Araghchi. (Reuters)
Abbas Araghchi. (dok. Reuters)
Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi mengutuk serangan Amerika Serikat (AS) terhadap 3 fasilitas utama nuklir. Menlu Iran menilai serangan AS keterlaluan dan mengatakan negaranya memiliki hak untuk mempertahankan kedaulatannya.

"Peristiwa pagi ini keterlaluan dan akan memiliki konsekuensi yang kekal," tulisnya di X, seraya menambahkan bahwa serangan itu adalah perilaku "melanggar hukum dan kriminal", Minggu (22/6/2025).

"Sesuai dengan Piagam PBB dan ketentuan-ketentuannya yang memungkinkan tanggapan yang sah untuk membela diri, Iran memiliki semua pilihan untuk mempertahankan kedaulatan, kepentingan, dan rakyatnya."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir CNN, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran mengatakan AS telah memulai "perang berbahaya melawan Iran" dengan menyerang fasilitas nuklir, menurut pernyataan yang dibagikan oleh kantor berita Iran, Tasnim.

"Dunia tidak boleh lupa bahwa Amerika Serikat-lah yang, di tengah-tengah proses diplomatik, mengkhianati diplomasi," kata pernyataan kementerian luar negeri. Menggambarkan Israel sebagai "genosida dan melanggar hukum," pernyataan itu menuduh AS melancarkan "perang berbahaya melawan Iran."

ADVERTISEMENT

Dikatakan bahwa serangan itu merupakan pelanggaran piagam PBB dan hukum internasional, dan bahwa pemerintah Paman Sam "memikul tanggung jawab penuh atas konsekuensi serius dan dampak buruk dari kejahatan keji ini."

Kementerian memperingatkan bahwa adalah "hak sah Iran untuk sepenuhnya dan tegas melawan agresi militer AS dan kejahatan yang dilakukan oleh rezim jahat ini dan untuk membela keamanan dan kepentingan nasional Iran dengan segala cara yang diperlukan."

Iran mendesak PBB dan berbagai badan terkait, termasuk pengawas nuklirnya, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), untuk "segera menangani tindakan ilegal yang mencolok dan kriminal ini." Ia meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan sesi darurat guna mengutuk serangan tersebut.

Simak Video 'Trump Beri Pilihan ke Iran: Damai atau Tragedi yang Lebih Besar:

(rfs/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads