Pesawat pertama yang membawa pulang warga-warga Israel yang terdampar di luar negeri akibat pembatalan penerbangan, imbas konflik dengan Iran, telah mendarat di Bandara Ben Gurion pada Rabu (18/6) waktu setempat.
"Beberapa saat yang lalu, penerbangan pertama dari Operasi Pemulangan Aman telah mendarat di Bandara Ben Gurion," demikian pernyataan otoritas Bandara Ben Gurion, seperti dilansir AFP, Rabu (18/6/2025).
Disebutkan bahwa pesawat yang dioperasikan oleh maskapai nasional El Al itu membawa pulang warga Israel dari Larnaca di Siprus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Transportasi Israel, Miri Regev, mengatakan pada Selasa (17/6) bahwa sekitar 100.000 warga hingga 150.000 warga Israel terdampar di luar negeri, karena Israel dan Iran terus saling melancarkan serangan udara secara sengit sejak Jumat (13/6) pekan lalu.
Kementerian Transportasi Israel juga mengatakan bahwa semua pesawat komersial Israel telah dikirimkan ke luar negeri untuk mencegahnya terdampak perang udara dengan Iran.
Maskapai El Al yang menangguhkan penerbangan pekan lalu, mengatakan pada pekan ini bahwa pihaknya sedang "mempersiapkan sejumlah penerbangan penyelamatan" mulai Rabu (18/6) waktu setempat dengan pesawat-pesawat berangkat dari Larnaca, Athena, Roma, Milan, dan Paris.
Maskapai penerbangan murah Israel, Arkia, juga mengumumkan penerbangan khusus pekan ini untuk memulangkan warga-warga Israel dari luar negeri.
Pernyataan dari otoritas Bandara Ben Gurion pada Rabu (18/6) menyebut bahwa operasi pemulangan "sedang dikelola secara bertahap berdasarkan tingkat risiko dan penilaian keamanan terkini, dengan penekanan kuat pada kesepakatan para penumpang, awak pesawat dan pesawat".
Simak Video 'Sejarah Israel Bikin Iron Dome':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Otoritas bandara di ibu kota Tel Aviv itu juga mengimbau warga untuk tidak mendatangi Bandara Ben Gurion untuk menyambut para penumpang yang datang atau memesan taksi untuk menjemput mereka dari bandara karena "situasi keamanan terkini'.
Pertempuran udara antara Israel dan Iran berlangsung sengit sejak Jumat (13/6) lalu, yang dimulai oleh gelombang serangan besar-besaran Tel Aviv terhadap target-target militer dan nuklir di berbagai wilayah Iran. Teheran membalas dengan melancarkan rentetan rudal dan drone terhadap wilayah Israel.
Dalam serangan balasan terbarunya, Garda Revolusi Iran mengklaim telah menembakkan rudal hipersonik ke wilayah Israel.
Menurut data otoritas Iran, sedikitnya 224 orang, termasuk komandan top militer, ilmuwan nuklir, dan kebanyakan warga sipil, tewas akibat serangan-serangan Israel. Sementara laporan kantor Perdana Menteri Israel menyebut sedikitnya 24 orang tewas di negara itu akibat serangan balasan Iran.
Simak Video 'Sejarah Israel Bikin Iron Dome':