Otoritas China menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah "menyiramkan minyak" ke dalam konflik yang semakin membara antara Iran dan Israel. Tuduhan Beijing itu disampaikan setelah Trump melontarkan peringatan agar penduduk Teheran, ibu kota Iran, "segera mengungsi".
Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan yang berkepanjangan, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran pekan lalu terhadap target-target nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran.
Tel Aviv mengklaim serangannya bertujuan mencegah Teheran memperoleh senjata atom -- sebuah ambisi yang telah dibantah oleh Iran.
Meletusnya pertempuran secara tiba-tiba itu telah memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah, dengan Trump mendesak Iran kembali ke meja perundingan setelah setelah serangan Israel menggagalkan perundingan nuklir yang sedang berlangsung.
Trump juga melontarkan peringatan luar biasa dalam pernyataan via media sosial miliknya, Truth Social: "Semua orang harus segera mengungsi dari Teheran!"
Menanggapi peringatan Trump untuk warga Teheran itu, seperti dilansir AFP, Selasa (17/6/2025), Kementerian Luar Negeri China menilainya hanya semakin mengintensifkan konflik yang sedang berlangsung.
"Menyulut api, menyiramkan minyak, membuat ancaman, dan meningkatkan tekanan tidak akan membantu untuk meredakan situasi, tetapi hanya akan mengintensifkan dan memperluas konflik," sebut juru Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun.
"Pihak China meminta semua pihak terkait, terutama negara-negara yang memiliki pengaruh khusus terhadap Israel, untuk memikul tanggung jawab mereka, untuk mengambil tindakan segera demi meredakan ketegangan, dan mencegah konflik meluas dan menyebar," cetus Guo dalam pernyataannya.
Simak Video 'Dubes Iran: Selama Israel Masih Menyerang, Kami Akan Terus Bela Diri':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)