Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam gelombang serangan Israel terhadap sekutunya, Iran. Putin juga menawarkan untuk melakukan mediasi antara Teheran dan Tel Aviv demi mencegah eskalasi konflik.
Putin, seperti dilansir AFP, Sabtu (14/6/2025), berbicara via telepon secara terpisah dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu setelah kedua negara terlibat aksi saling serang pada Jumat (13/6) waktu setempat.
Rusia dan Iran telah mempererat hubungan militer mereka di tengah serangan Moskow terhadap Ukraina, yang mengancam upayanya untuk mempertahankan hubungan hangat dengan semua pemain utama di kawasan Timur Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Vladimir Putin menekankan bahwa Rusia mengecam tindakan Israel, yang melanggar Piagam PBB dan hukum internasional," sebut Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia dalam pernyataannya pada Jumat (13/6).
Dalam percakapan telepon dengan Netanyahu, sebut Kremlin, Putin menyatakan "kesiapannya untuk memberikan layanan mediasi guna mencegah eskalasi ketegangan lebih lanjut".
Kremlin menambahkan bahwa Rusia berkomitmen untuk "menyelesaikan situasi saat ini, yang penuh dengan konsekuensi paling buruk bagi seluruh kawasan".
Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya mengutuk serangan Israel terhadap Iran sebagai "serangan militer yang tidak beralasan".
"Serangan militer yang tidak beralasan terhadap negara anggota PBB yang berdaulat, warga negaranya, kota-kota yang damai, dan infrastruktur energi nuklir sama sekali tidak dapat diterima," tegas Kementerian Luar Negeri Rusia, yang menyebut serangan Israel itu sebagai "kekejaman".
Lihat juga Video: Detik-detik Rentetan Rudal Iran Bombardir Israel
Putin dan para pejabat tinggi Rusia lainnya juga mengecam tindakan Israel di Jalur Gaza.
Awal pekan ini, Kremlin membela hak Iran untuk mengembangkan program energi nuklir yang "damai".
Kremlin dalam pernyataannya juga menyebut serangan Israel terhadap Iran sebagai serangan yang "sangat sinis" karena terjadi di tengah perundingan nuklir yang sedang berlangsung antara Teheran dan Amerika Serikat (AS).
Moskow menegaskan kembali bahwa masalah nuklir Iran hanya dapat diselesaikan secara diplomatik dan meminta kedua negara untuk menahan diri.
Lihat juga Video: Detik-detik Rentetan Rudal Iran Bombardir Israel