Layanan dinas darurat Israel melaporkan sedikitnya 34 orang mengalami luka-luka akibat rentetan serangan rudal yang dilancarkan Iran pada Jumat (13/6) malam. Salah satu korban luka dilaporkan dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Magen David Adom (MDA), layanan dinas darurat Israel, seperti dilansir AFP, Sabtu (14/6/2025), melaporkan bahwa para korban luka itu berada di area Gush Dan.
"Malam ini, Magen David Adom menerima laporan korban menyusul serangan roket di wilayah Gush Dan," demikian laporan MDA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasukan besar MDA segera dikerahkan ... mereka memberikan perawatan medis yang menyelamatkan nyawa dan mengevakuasi 34 korban luka ke rumah sakit," imbuh laporan MDA.
Rentetan serangan rudal menghujani wilayah Israel pada Jumat (13/6) malam, dengan Garda Revolusi Iran mengatakan mereka menargetkan puluhan target di dalam wilayah negara Yahudi tersebut.
"Korps Garda Revolusi Islam... telah melaksanakan respons yang tegas dan tepat terhadap puluhan target, pusat militer dan pangkalan udara rezim Zionis yang merampas kekuasaan di wilayah pendudukan," tegas Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.
Rentetan suara ledakan terdengar di ibu kota Tel Aviv dan Yerusalem. Sirene peringatan serangan udara meraung-raung di berbagai wilayah Israel saat serangan rudal terjadi, dan otoritas setempat mengimbau warga untuk berlindung.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Militer Israel mengatakan Iran melancarkan serangan rudal dalam dua gelombang.
Serangan rudal Iran ini membalas rentetan serangan Israel terhadap negara Syiah itu pada Jumat (13/6) pagi, yang diklaim menargetkan fasilitas nuklir dan militer Teheran.
78 Orang Tewas Digempur Israel di Iran
Serangan Tel Aviv itu dilaporkan menewaskan kepala korps elite Garda Revolusi Iran Hossein Salami, kepala staf angkatan bersenjata Iran Mohammad Bagheri, dan enam ilmuwan nuklir Iran. Beberapa anak-anak dilaporkan tewas dalam serangan yang mengenai area permukiman di Teheran.
Sementara laporan Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Amir Iravani, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa sedikitnya 78 orang, termasuk para pejabat senior militer, tewas dan lebih dari 320 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel.
Iravani menyebut sebagian besar korban merupakan warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita.