Israel Tetapkan Keadaan Darurat Usai Serang Iran, Ruang Udara Ditutup

Israel Tetapkan Keadaan Darurat Usai Serang Iran, Ruang Udara Ditutup

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Jumat, 13 Jun 2025 09:43 WIB
Protesters lift flags and placards during an anti-government rally calling for the release of Israelis held hostage by Palestinian militants in Gaza since October, in Tel Aviv on September 1, 2024. Families of Israeli hostages have called for a nationwide general strike starting September 1 night to force the government to reach a deal to secure the release of captives still held in Gaza. (Photo by Jack GUEZ / AFP)
Ilustrasi warga Israel. (AFP/JACK GUEZ)
Jakarta -

Israel mengumumkan keadaan darurat di wilayahnya untuk mewaspadai serangan balasan dari Iran setelah Israel melancarkan serangan ke Teheran. Israel juga menutup ruang udara mereka untuk transportasi komersil.

"Setelah serangan pendahuluan Israel terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Negara Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi," kata pernyataan dari kementerian pertahanan Israel dilansir AFP, Jumat (13/6/2025).

"Oleh karena itu, dan sesuai dengan kewenangannya berdasarkan Undang-Undang Pertahanan Sipil, Menteri Pertahanan Israel Katz kini telah menandatangani perintah khusus, yang menurutnya keadaan darurat khusus akan diberlakukan di dalam negeri di seluruh Negara Israel."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Transportasi Israel mengatakan wilayah udara Israel ditutup saat ini. Pernyataan ini diumumkan setelah Israel mengumumkan akan melakukan serangan terhadap Iran.

"Wilayah udara ditutup untuk lepas landas dan mendarat hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata kementerian itu, sementara otoritas bandara meminta para pelancong untuk tidak menuju bandara utama negara itu, Ben Gurion.

ADVERTISEMENT

Operasi Israel ini menyerang "jantung program pengayaan nuklir Iran", yang menyasar fasilitas atom di Natanz dan ilmuwan nuklir, kata Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

Operasi terhadap Iran akan "berlanjut selama beberapa hari yang diperlukan," kata Netanyahu. Kepala Staf Iran Mohammad Bagheri "kemungkinan besar tersingkir", kata seorang pejabat keamanan Israel.

Media pemerintah Iran mengatakan bangunan tempat tinggal di Teheran juga terkena serangan, menewaskan sejumlah warga sipil termasuk wanita dan anak-anak.

Api dan asap terlihat di lokasi utama Garda Revolusi Iran, TV pemerintah melaporkan, sementara ledakan juga terdengar di kota Natanz di provinsi tengah Iran. Pemimpin Garda Hossein Salami tewas dalam serangan itu, kata media Iran.

Presiden AS Donald Trump sudah memperingatkan sebelumnya soal rencana serangan Israel ke Iran. Presiden AS juga mengatakan AS mengurangi staf di wilayah tersebut.

"Saya tidak ingin mengatakan segera, tetapi sepertinya itu adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Kamis ketika ditanya apakah serangan Israel akan terjadi.

Simak juga Video: Trump Sebut Israel Sangat Mungkin Menyerang Iran

(rfs/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads