Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan para personel AS dipindahkan dari kawasan Timur Tengah yang kini berpotensi "berbahaya" di tengah ketegangan dengan Iran. Oposisi Israel gagal menggulingkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu melalui pembubaran parlemen.
Pemindahan yang berlaku untuk staf diplomatik dan keluarga personel militer AS ini diumumkan setelah Teheran mengancam akan menyerang pangkalan-pangkalan militer AS yang ada di kawasan Timur Tengah jika perundingan nuklir antara kedua negara berujung kegagalan dan konflik terjadi.
Sementara itu, para anggota parlemen Israel menolak rancangan undang-undang (RUU) yang mengatur pembubaran parlemen, yang diajukan kubu oposisi dalam upaya menggulingkan Netanyahu. Dengan penolakan ini, maka Netanyahu untuk sementara lolos dari upaya penggulingan.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (12/6/2025):
- Trump Tarik Personel AS dari Timur Tengah Buntut Ancaman Iran
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan para personel AS dipindahkan dari kawasan Timur Tengah yang kini berpotensi "berbahaya" di tengah ketegangan dengan Iran.
Pemindahan yang berlaku untuk staf diplomatik dan keluarga personel militer AS ini, seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (12/6/2025), diumumkan setelah Teheran mengancam akan menyerang pangkalan-pangkalan militer AS yang ada di kawasan Timur Tengah jika perundingan nuklir antara kedua negara berujung kegagalan dan konflik terjadi.
"Mereka dipindahkan karena kawasan itu bisa menjadi tempat berbahaya," kata Trump kepada wartawan di Washington DC saat ditanya soal laporan personel AS dipindahkan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah.
- RUU Pembubaran Parlemen Ditolak, Oposisi Israel Gagal Gulingkan Netanyahu
Para anggota parlemen Israel menolak rancangan undang-undang (RUU) yang mengatur pembubaran parlemen, yang diajukan kubu oposisi dalam upaya menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. Dengan penolakan ini, maka Netanyahu untuk sementara lolos dari upaya penggulingan.
RUU itu diajukan kubu oposisi dengan harapan dalam memaksakan pemilu dadakan dengan bantuan partai-partai ultra-Ortodoks -- bagian dari koalisi pemerintahan -- yang marah kepada Netanyahu atas isu kontroversial wajib militer bagi kalangan pemuda Yahudi yang belajar di seminari agama.
Dari total 120 anggota parlemen Israel, atau Knesset, seperti dilansir AFP, Kamis (12/6/2025), sebanyak 61 suara menolak RUU tersebut dan hanya 53 suara yang mendukungnya dalam voting yang digelar pada Kamis (12/6) pagi waktu setempat.
(nvc/nvc)