Bus yang mengangkut para staf Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang menyalurkan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza dengan didukung Amerika Serikat (AS) dan Israel, diserang. Sedikitnya lima staf, yang semuanya warga Palestina, tewas dalam serangan mematikan, yang diyakini GHF didalangi oleh kelompok Hamas.
GHF dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (12/6/2025), menyebut serangan terjadi saat bus yang mengangkut dua lusin stafnya itu bergerak menuju ke salah satu pusat distribusi bantuan di Jalur Gaza pada Rabu (11/6) malam, sekitar pukul 22.00 waktu setempat.
"Sebuah bus yang membawa lebih dari dua lusin anggota tim Yayasan Kemanusiaan Gaza... diserang secara brutal oleh Hamas," sebut GHF dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih mengumpulkan fakta, tetapi apa yang kami ketahui sangat menghancurkan: sedikitnya ada lima korban jiwa, banyak yang luka-luka, dan ada kekhawatiran bahwa beberapa anggota tim kami mungkin telah disandera," imbuh pernyataan itu.
Dalam email kepada AFP, GHF mengatakan semua penumpang di dalam bus yang diserang adalah warga Palestina dan semuanya merupakan pekerja kemanusiaan. Disebutkan GHF bahwa mereka sedang dalam perjalanan ke pusat distribusi GHF di area barat Khan Younis saat serangan terjadi.
"Kami mengutuk serangan keji dan disengaja ini dengan sekeras-kerasnya," kata GHF dalam pernyataannya.
"Mereka adalah para pekerja kemanusiaan. Ayah, saudara laki-laki, anak laki-laki, dan sahabat, yang mempertaruhkan nyawa mereka setiap hari untuk membantu orang lain," sebut GHF.
Hamas sejauh ini belum memberikan tanggapannya atas tuduhan GHF tersebut.
Simak juga Video: Kesaksian Aktivis Kemanusiaan di Gaza saat Kapalnya Diserang Israel
Penyaluran bantuan yang dilakukan GHF di Jalur Gaza sejak akhir Mei lalu dilakukan melalui pendanaan privat yang tidak transparan dan didukung oleh Israel bersama AS. Dalam minggu pertama beroperasi, GHF mengklaim telah mendistribusikan lebih dari tujuh juta makanan.
Kritikan menghujani GHF yang diragukan netralitasnya, ketika rentetan penembakan yang diyakini dilakukan pasukan Israel merenggut banyak nyawa warga sipil yang berkumpul di dekat pusat-pusat distribusi bantuan yang dikelola GHF.
Laporan Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikelola Hamas, menyebut sejak GHF beroperasi, sedikitnya 163 warga Palestina tewas dan lebih dari 1.000 orang mengalami luka-luka saat berusaha mendapatkan bantuan makanan. Baik GHF, maupun Israel, membantah adanya insiden semacam itu.
Simak juga Video: Kesaksian Aktivis Kemanusiaan di Gaza saat Kapalnya Diserang Israel