Rusia terus menyerang Ukraina. Serangan drone Rusia menewaskan lima orang dan melukai enam orang lainnya di kota Pryluky, Ukraina utara.
"Lima orang dilaporkan tewas, termasuk dua wanita dan seorang anak berusia satu tahun, yang ditemukan di bawah reruntuhan," tulis Vyacheslav Chaus, seorang pejabat daerah Chernigiv, dalam postingan di Telegram, seraya menambahkan enam orang terluka dan dirawat di rumah sakit.
"Ledakan tersebut merusak rumah-rumah di daerah permukiman," katanya, dilansir kantor berita AFP, Kamis (5/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Riset Konflik: NATO Tak Punya 'Masa Depan' |
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari 2022, puluhan ribu orang telah tewas, sebagian besar wilayah Ukraina timur dan selatan hancur, dan jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Ukraina telah membalas di wilayah Rusia, dengan melakukan serangan pesawat nirawak yang dramatis terhadap pangkalan udara militer Rusia selama akhir pekan lalu. Serangan Ukraina itu menghancurkan pesawat-pesawat pengebom Rusia berkemampuan nuklir senilai miliaran dolar AS.
Pemimpin Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa ia akan membalas dendam atas serangan Ukraina tersebut. Putin tampaknya mengesampingkan gencatan senjata atau perundingan langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Sebelumnya, gempuran di wilayah Kherson yang sebagian diduduki Rusia di Ukraina selatan pada Rabu (4/6) malam waktu setempat, menyebabkan gardu induk kehilangan daya, menyebabkan ribuan orang kehilangan listrik.
"Gardu induk Novotroitskoye 150 kV kehilangan daya akibat gempuran... Lebih dari 120.000 orang kehilangan listrik dan air", tulis Vladimir Saldo, gubernur wilayah Kherson yang diduduki Rusia, di Telegram.
Lihat juga Video: Malam Mencekam di Ukraina, Serangan Drone Tewaskan 13 Orang