Kelompok Hamas mengecam Amerika Serikat setelah negara itu memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata dan akses kemanusiaan tanpa batas di Gaza. Washington menyebut resolusi itu merusak diplomasi yang sedang berlangsung.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (5/6/2025), Hamas mengutuk veto AS tersebut yang disebutnya "memalukan". Hamas pun mengulangi tuduhan "genosida" di Gaza.
Veto tersebut "menandai noda baru pada catatan etika Amerika Serikat," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, menuduh Washington "melegitimasi genosida, mendukung agresi, dan merasionalisasi kelaparan, kehancuran, dan pembunuhan massal."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Voting pada Rabu (4/6) waktu setempat tersebut merupakan pemungutan suara pertama DK PBB mengenai perang Gaza sejak November lalu.
"Hari ini, Amerika Serikat mengirim pesan yang kuat dengan memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang kontraproduktif mengenai Gaza yang menargetkan Israel," kata Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dalam sebuah pernyataan setelah voting dengan hasil perolehan suara 14 setuju berbanding 1 menolak.
Menlu AS tersebut mengatakan Washington tidak akan mendukung teks apa pun yang "menyamakan Israel dan Hamas, atau mengabaikan hak Israel untuk membela diri.
"Amerika Serikat akan terus mendukung Israel di PBB," ujar Rubio.
Saksikan juga Blak-blakan, ST Burhanuddin: Jaksa di Daerah Harus Gencar Berantas Korupsi!
Simak Video "Video: Presiden Palestina Tolak Gagasan Pemerintahan Asing di Gaza"
[Gambas:Video 20detik]