Presiden baru Korea Selatan (Korsel) Lee Jae Myung memiliki kehidupan yang bergejolak di masa lalu. Semasa kecil, Lee menjadi pekerja karena kemiskinan keluarganya, dan saat beranjak dewasa, dia mengalami insiden yang membuat salah satu lengannya cacat permanen saat bekerja sebagai buruh pabrik.
Lee juga sempat melakukan percobaan bunuh diri di masa lalu. Sebelum akhirnya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan berhasil memperbaiki kehidupannya hingga menjadi seorang pengacara dan kemudian menjadi politikus terkemuka di Korsel.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (4/6/2025):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Khamenei Tolak Proposal Nuklir AS, Tak Akan Setop Pengayaan Uranium!
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa proposal Amerika Serikat untuk kesepakatan nuklir bertentangan dengan kepentingan nasional Teheran. Dia menegaskan bahwa negara itu tidak akan menghentikan pengayaan uranium.
Masalah pengayaan uranium telah menjadi titik kritis dalam negosiasi antara AS dan Iran. Pengayaan uranium tetap menjadi kunci program nuklir Republik Islam tersebut, kata Khamenei dalam sebuah pidato, dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (4/6/2025).
- DK PBB Akan Voting Resolusi Gencatan Senjata Gaza, AS Bakal Veto Lagi?
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akan melakukan voting pada hari Rabu (3/6) waktu setempat untuk sebuah resolusi yang menyerukan gencatan senjata dan akses kemanusiaan tanpa batas di Gaza. Resolusi ini diperkirakan akan gagal karena veto Amerika Serikat.
Dilansir kantor berita AFP dan Al Arabiya, Rabu (4/6/2025), ini adalah pemungutan suara pertama badan yang beranggotakan 15 negara itu mengenai masalah Gaza sejak November lalu. Saat itu, ketika Amerika Serikat -- sekutu utama Israel -- juga menggagalkan resolusi yang menyerukan diakhirinya pertempuran di Gaza.
Resolusi baru tersebut, yang dilihat oleh AFP, "menuntut gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen di Gaza yang dihormati oleh semua pihak."
- Pusat Distribusi Bantuan Gaza yang Didukung AS-Israel Ditutup, Ada Apa?
Pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza yang dikelola oleh kelompok kemanusiaan yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Israel, akan ditutup sementara pada Rabu (4/6) waktu setempat.
Penutupan sementara dilakukan menyusul serangan brutal oleh Israel yang menewaskan puluhan warga sipil Gaza yang sedang menunggu bantuan.
Namun, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (4/6/2025), Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), kelompok kemanusiaan yang mengelola pusat distribusi bantuan di Rafah itu, mengumumkan bahwa penutupan sementara dilakukan untuk renovasi.
- Bolivia Memanas, Massa Tuntut Eks Presiden Morales Maju 4 Periode
Sedikitnya 10 polisi Bolivia mengalami luka-luka setelah terlibat bentrokan dengan massa pendukung mantan Presiden Evo Morales, yang menuntut agar sang mantan presiden itu diizinkan mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan keempat dalam pemilu Agustus mendatang.
Bentrokan itu, seperti dilansir AFP, Rabu (4/6/2025), terjadi di wilayah Bolivia bagian tengah yang menjadi lokasi para pendukung Morales memblokir ruas jalanan pada Senin (2/6) waktu setempat, untuk memprotes diskualifikasi sang mantan presiden itu dalam pemilu mendatang.
Wakil menteri keamanan warga, Carola Arraya, melaporkan bahwa enam polisi di antaranya mengalami luka-luka akibat ledakan dinamit di area desa Bombeo, yang menjadi basis utama Morales di wilayah Cochabamba.
- Kisah Pilu Presiden Baru Korsel: Kerja Sejak Kecil-Lengan Cacat
Presiden baru Korea Selatan (Korsel) Lee Jae Myung memiliki kehidupan yang bergejolak di masa lalu. Semasa kecil, Lee menjadi pekerja karena kemiskinan keluarganya, dan saat beranjak dewasa, dia mengalami insiden yang membuat salah satu lengannya cacat permanen saat bekerja sebagai buruh pabrik.
Lee juga sempat melakukan percobaan bunuh diri di masa lalu. Sebelum akhirnya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan berhasil memperbaiki kehidupannya hingga menjadi seorang pengacara dan kemudian menjadi politikus terkemuka di Korsel.
Saat menjadi politikus pun, Lee sempat menjadi korban serangan penusukan dan menghadapi berbagai tuntutan pidana yang menghalanginya untuk maju sebagai capres.