Pakistan Usir 200 Ribu Warga Afghanistan Sejak April

Pakistan Usir 200 Ribu Warga Afghanistan Sejak April

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 04 Jun 2025 14:51 WIB
National Flag of Pakistan.
Pakistan Flag waving.
Ilustrasi bendera Pakistan (Foto: Getty Images/iStockphoto/Nomi2626)
Jakarta -

Lebih dari 200.000 warga Afghanistan telah meninggalkan Pakistan sejak pemerintah memperbarui upaya deportasi pada bulan April 2025.

Otoritas Pakistan telah meluncurkan kampanye ketat untuk mengusir lebih dari 800.000 warga Afghanistan yang izin tinggalnya telah dibatalkan, termasuk beberapa yang lahir di Pakistan atau tinggal di sana selama beberapa dekade.

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (4/6/2025), menurut Kementerian Dalam Negeri Pakistan, lebih dari 135.000 warga Afghanistan telah meninggalkan Pakistan pada bulan April, sementara jumlahnya turun menjadi 67.000 orang pada bulan Mei dan lebih dari 3.000 orang dipulangkan dalam dua hari pertama bulan Juni ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jutaan warga Afghanistan telah masuk ke Pakistan selama beberapa dekade terakhir, melarikan diri dari perang, serta ratusan ribu orang yang tiba setelah kembalinya pemerintahan Taliban pada tahun 2021.

Kampanye untuk mengusir mereka dimulai pada tahun 2023, yang mendorong ratusan ribu orang untuk menyeberangi perbatasan dalam rentang waktu beberapa hari, karena takut akan pelecehan atau penangkapan. Secara total, lebih dari satu juta warga Afghanistan telah meninggalkan Pakistan.

ADVERTISEMENT

Islamabad telah menjuluki warga Afghanistan sebagai "teroris dan penjahat". Namun, para pengamat mengatakan pengusiran tersebut dirancang untuk menekan otoritas Taliban di Afghanistan agar mengendalikan militansi di wilayah perbatasan.

Lihat juga Video: 216 Tahanan Kabur dari Penjara di Pakistan saat Gempa Bumi

Tahun lalu, Pakistan mencatat jumlah kematian tertinggi akibat serangan dalam satu dekade.

Pasukan keamanan Pakistan berada di bawah tekanan yang sangat besar di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan, memerangi pemberontakan kelompok nasionalis etnis di Balochistan, dan kelompok Taliban Pakistan beserta afiliasinya.

Pemerintah Pakistan sering menuduh warga negara Afghanistan ikut serta dalam serangan, dan menyalahkan Kabul karena mengizinkan militan berlindung di wilayahnya. Tuduhan ini telah dibantah oleh para pemimpin Taliban.

Lihat juga Video: 216 Tahanan Kabur dari Penjara di Pakistan saat Gempa Bumi

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads