Jutaan warga Korea Selatan (Korsel) menggunakan hak suara dalam pilpres pada Selasa (3/6) untuk memilih pengganti mantan Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan. Sedikitnya 27 orang tewas akibat serangan Israel terhadap warga sipil di dekat pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Rafah, Jalur Gaza.
Setelah berbulan-bulan dilanda kekacauan politik imbas penetapan darurat militer oleh Yoon, yang telah dimakzulkan dan diberhentikan, banyak warga Korsel yang bersemangat agar negaranya segera bergerak maju. Berbagai foto yang dirilis media setempat menunjukkan antrean pemilih terpantau di berbagai TPS.
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam serangan mematikan Israel di dekat pusat distribusi bantuan kemanusiaan Gaza itu sebagai "kejahatan perang".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (3/6/2025):
- Jutaan Warga Korsel Gunakan Hak Suara Saat Pilpres, Antrean Terpantau di TPS
Antusiasme warga Korea Selatan (Korsel) untuk menggunakan hak suaranya dalam pilpres terlihat di tempat-tempat pemungutan suara (TPS) yang diwarnai antrean pada Selasa (3/6) pagi waktu setempat. Para pakar memprediksi jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya dalam pilpres kali ini akan tinggi.
Setelah berbulan-bulan dilanda kekacauan politik imbas penetapan darurat militer oleh mantan Presiden Yoon Suk Yeol, yang telah dimakzulkan dan diberhentikan, juga diwarnai pergantian pemimpin sementara, banyak warga Korsel yang bersemangat agar negaranya segera bergerak maju.
Berbagai foto yang dirilis media setempat menunjukkan antrean pemilih terpantau di berbagai TPS pada Selasa (3/6) pagi waktu setempat.
- Trump Bersedia Duduk Semeja dengan Putin dan Zelensky Demi Gencatan Senjata
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terbuka untuk duduk bersama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan di Turki, demi mewujudkan gencatan senjata dalam perang yang terus berkecamuk antara kedua negara tersebut.
Kesediaan Trump melakukan pertemuan langsung dengan Putin dan Zelensky ini, seperti dilansir AFP dan Anadolu Agency, Selasa (3/6/2025), disampaikan setelah delegasi Moskow dan Kyiv, yang menggelar pertemuan di Istanbul pada Senin (2/6), gagal mencapai kemajuan menuju gencatan senjata.
"Presiden mengatakan dirinya terbuka untuk hal itu jika memang hal itu harus terjadi, tetapi dia menginginkan kedua pemimpin ini dan kedua belah pihak untuk duduk bersama dalam satu meja," ucap juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, saat berbicara kepada wartawan.