Trump Kesal Dituduh Dendam Pernah Ditolak Masuk Universitas Harvard

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 03 Jun 2025 18:00 WIB
Presiden AS Donald Trump (dok. Getty Images via AFP/CHIP SOMODEVILLA)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merasa kesal setelah dituduh memiliki dendam terhadap Universitas Harvard karena pernah ditolak masuk ke universitas bergengsi dunia tersebut. Trump menegaskan tuduhan itu sepenuhnya keliru karena dirinya tidak pernah mendaftar untuk kuliah di Harvard.

Trump menindak tegas universitas-universitas bergengsi di AS, seperti Universitas Harvard dan Universitas Columbia, sejak kembali menjabat pada Januari lalu. Dia menuduh universitas-universitas itu membiarkan antisemitisme dengan mengizinkan aktivisme mahasiswa pro-Palestina di kampus mereka.

Pemerintahan Trump melalui Departemen Dalam Negeri AS (HHS) telah mencabut hibah senilai hampir US$ 3 juta untuk Harvard setelah universitas tertua di AS itu mengabaikan tuntutan pemerintah, termasuk penghentian program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI), mereformasi kebijakan disiplin mahasiswa dan menerapkan larangan penggunaan masker.

Baru-baru ini, pemerintahan Trump juga mengumumkan pencabutan sertifikasi untuk Program Mahasiswa dan Pengunjung Pertukaran (SEVP) Harvard, yang berarti melucuti hak universitas itu untuk menerima mahasiswa internasional. Pencabutan ini ditangguhkan sementara oleh hakim AS setelah Harvad mengajukan gugatan.

"Michael Wolff, reporter kelas tiga, yang ditertawakan bahkan oleh para bandit Fake News, baru-baru ini menyatakan bahwa satu-satunya alasan saya 'memukul' Harvard, adalah karena saya pernah mendaftar di sana, dan tidak diterima," tulis Trump dalam pernyataan via Truth Social, seperti dilansir Newsweek, Selasa (3/6/2025).

"Cerita itu sepenuhnya PALSU, saya tidak pernah mendaftar ke Harvard. Saya lulus dari Wharton School of Finance di University of Pennsylvania," tegasnya.

Trump menuduh Wolff melontarkan cerita palsu itu karena buku yang ditulisnya gagal di pasaran. "Dia marah karena bukunya tentang saya benar-benar gagal total. Tidak ada yang menginginkannya, karena 'pelaporannya' dan reputasinya sangat buruk!" sebutnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.




(nvc/dhn)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork