Banjir Terjang India, 34 Orang Tewas Termasuk 3 Tentara

Banjir Terjang India, 34 Orang Tewas Termasuk 3 Tentara

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 02 Jun 2025 17:41 WIB
Members of National Disaster Response Force (NDRF) team evacuate patients, attendants and medical staff from the flood-affected Jawaharlal Nehru Institute of Medical Sciences hospital, following heavy rains in Imphal East, Manipur, India June 1, 2025. REUTERS/Stringer Purchase Licensing Rights
Petugas penyelamat mengevakuasi para pasien dari rumah sakit yang dilanda banjir (REUTERS/Stringer Purchase Licensing Rights)
New Delhi -

Hujan deras yang terus mengguyur memicu banjir besar dan tanah longsor di wilayah India bagian timur laut dalam empat hari terakhir. Sedikitnya 34 orang, termasuk tiga tentara India, tewas akibat bencana alam tersebut.

Departemen cuaca India memperkirakan hujan lebat masih akan mengguyur wilayah tersebut.

Lebih dari 1.000 wisatawan yang terjebak di area Sikkim di Himalaya, seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (2/6/2026), telah dievakuasi pada Senin (2/6) waktu setempat. Tim penyelamat militer dikerahkan ke negara bagian Meghalaya untuk menyelamatkan lebih dari 500 orang yang terjebak di area-area terdampak banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer India mengumumkan bahwa tiga personelnya tewas dan enam lainnya hilang akibat tanah longsor mematikan di area pegunungan Sikkim, yang berbatasan dengan Nepal dan China, pada Minggu (1/6) malam waktu setempat. Area itu menampung banyak personel militer India.

Dalam pernyataannya, militer India mengatakan bahwa "tanah longsor besar, yang dipicu oleh hujan lebat, menghantam kamp militer" pada senja hari Minggu (1/6).

ADVERTISEMENT

Militer India memposting ke media sosial, foto-foto yang menunjukkan timbunan tanah yang nyaris menenggelamkan sebuah bangunan, dan meninggalkan lubang bekas lumpur raksasa di lereng bukit.

Sementara itu, di negara tetangga Bangladesh, sedikitnya empat orang tewas akibat tanah longsor yang melanda area distrik timur laut Sylhet. Ratusan tempat penampungan telah dibuka di seluruh distrik perbukitan Rangamati, Bandarban, dan Khagrachhari.

Otoritas setempat memperingatkan potensi terjadinya tanah longsor dan banjir bandang lebih lanjut, serta mendesak warga di area-area rawan untuk tetap waspada.

Lihat juga Video 'India Minta IAEA Awasi Ketat Senjata Nuklir Pakistan':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Wilayah India bagian timur laut dan wilayah Bangladesh diketahui rentan terhadap hujan deras yang memicu tanah longsor dan banjir bandang yang mematikan, yang berdampak pada jutaan orang setiap tahun.

Laporan kantor berita ANI menyebut jalanan dan rumah-rumah di kota Silchar, Assam, juga terendam banjir, dengan pepohonan tumbang berserakan di jalan.

"Kami menghadapi banyak tantangan. Saya memiliki seorang anak, tempat tidurnya terendam air. Apa yang akan kami lakukan dalam situasi seperti ini? Kami harus tetap terjaga sepanjang malam," tutur warga Silchar, Sounu Devi, kepada ANI.

Banjir bandang biasa terjadi pada musim hujan, yang biasanya dimulai bulan Juni dan berakhir pada akhir September. Kawasan Asia Selatan semakin panas dan dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi perubahan pola cuaca.

Lihat juga Video 'India Minta IAEA Awasi Ketat Senjata Nuklir Pakistan':

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads