Menhan Israel: Kami Akan Bangun Negara Yahudi Israel di Tepi Barat

Menhan Israel: Kami Akan Bangun Negara Yahudi Israel di Tepi Barat

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 30 Mei 2025 19:54 WIB
Israeli transportation minister Israel Katz attends the cabinet meeting at the Prime Ministers office in Jerusalem February 17, 2019. Sebastian Scheiner/Pool via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights, opens new tab
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz (Foto: Sebastian Scheiner/Pool via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz bertekad akan mendirikan "negara Yahudi Israel" di Tepi Barat yang diduduki. Ini disampaikannya pada Jumat (30/5), sehari setelah pemerintah Israel mengumumkan pembentukan 22 permukiman baru di wilayah Palestina tersebut.

Permukiman Israel di Tepi Barat, yang dipandang sebagai hambatan utama bagi perdamaian abadi, kerap dikutuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai ilegal menurut hukum internasional.

"Ini adalah tanggapan tegas terhadap organisasi teroris yang mencoba merusak dan melemahkan cengkeraman kami di tanah ini -- dan ini juga merupakan pesan yang jelas kepada (Presiden Prancis Emmanuel) Macron dan rekan-rekannya: mereka akan mengakui negara Palestina di atas kertas -- tetapi kami akan membangun negara Yahudi Israel di sini di atas tanah ini," kata Katz seperti dikutip pada hari Jumat (30/5) dalam sebuah pernyataan dari kantornya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kertas itu akan dibuang ke tong sampah sejarah, dan Negara Israel akan berkembang dan makmur," imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (30/5/2025).

Katz menyampaikan hal itu saat berkunjung ke pos terdepan permukiman Sa-Nur di Tepi Barat utara.

ADVERTISEMENT

Penduduk Sa-Nur dievakuasi pada tahun 2005 sebagai bagian dari penarikan Israel dari Gaza, yang dipromosikan oleh perdana menteri saat itu Ariel Sharon.

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak tahun 1967.

Lihat juga Video 'Wujud Pesawat Komersial Terakhir di Bandara Yaman Dihancurkan Israel':

Sebelumnya, dalam kunjungan ke Singapura pada hari Jumat, Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa pengakuan soal negara Palestina, dengan beberapa syarat, "bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga kebutuhan politik".

Sebuah konferensi internasional yang dimaksudkan untuk membangkitkan kembali gagasan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina akan diadakan pada bulan Juni mendatang di markas besar PBB di New York.

Seorang diplomat di Paris, Prancis yang mengetahui soal persiapan konferensi tersebut, mengatakan bahwa konferensi tersebut akan membuka jalan bagi lebih banyak negara untuk mengakui negara Palestina.

Sebelumnya, Macron mengatakan pada bulan April, bahwa Prancis akan mengakui negara Palestina pada bulan Juni mendatang.

Lihat juga Video 'Wujud Pesawat Komersial Terakhir di Bandara Yaman Dihancurkan Israel':

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads