Morales Dilarang Nyapres Lagi, Pendukungnya Bentrok dengan Polisi Bolivia

Morales Dilarang Nyapres Lagi, Pendukungnya Bentrok dengan Polisi Bolivia

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 30 Mei 2025 12:09 WIB
Bolivias President Evo Morales delivers a press conference in La Paz on October 31, 2019. - A technical mission from the Organization of American States (OAS) began on Thursday its audit of the disputed Bolivian presidential election that delivered Evo Morales a fourth term but sparked deadly riots. (Photo by JORGE BERNAL / AFP)
Mantan presiden Bolivia Evo Morales (Foto: JORGE BERNAL/AFP)
Jakarta -

Dua puluh orang ditangkap dan tiga petugas polisi terluka di Bolivia setelah para pendukung mantan presiden Evo Morales, yang dilarang mencalonkan diri lagi, bentrok dengan aparat kepolisian.

Para demonstran telah mendesak agar Morales diizinkan untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum yang akan digelar pada bulan Agustus mendatang. Para demonstran mendesak otoritas pemilu untuk bertindak, meskipun ada putusan pengadilan yang melarangnya untuk ikut serta dan fakta bahwa batas waktu pendaftaran 19 Mei telah berlalu.

Pada hari Kamis (29/5) waktu setempat, para pendukung Morales melemparkan batu dan petasan ke polisi, yang membalas dengan melepaskan gas air mata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (30/5/2025), kepala polisi Roger Montano mengatakan kepada wartawan bahwa 20 orang ditangkap dan tiga petugas terluka dalam bentrokan tersebut.

Ketegangan meningkat pada hari Kamis setelah seorang perwakilan dari Partai Aksi Nasional Bolivia (Pan-Bol), yang mendukung pencalonan Morales, dicegah memasuki Mahkamah Pemilihan Umum untuk menyampaikan daftar kandidat partai.

ADVERTISEMENT

Para pejabat mengatakan Pan-Bol gagal mendaftarkan pencalonan Morales tepat waktu melalui platform digital yang telah ditentukan. Namun, partai tersebut bersikeras bahwa mereka telah mengirimkan aplikasi mereka sebelum batas waktu melalui email.

Mahkamah Pemilihan Umum tidak menganggap itu sebagai pengajuan yang tepat.

Morales, salah satu pemimpin terlama di Amerika Latin, memerintah dalam tiga periode hingga ia mengundurkan diri di bawah tekanan pada tahun 2019, setelah berusaha memperpanjang kekuasaannya selama 13 tahun.

Ia dilarang mencalonkan diri lagi setelah Mahkamah Konstitusi pada tahun 2023 menegakkan batasan konstitusional Bolivia untuk dua periode, yang sebelumnya berhasil dihindari Morales.

Lihat juga Video 'Bolivia Memanas! Eks Presiden Ancam Mogok Makan, Pendukungnya Culik Militer':

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads