Menteri Luar Negeri (Menlu) Italia, Antonio Tajani, mendesak Israel untuk menghentikan serangannya di Jalur Gaza. Tajani juga memperingatkan bahwa pengusiran warga Palestina dari Jalur Gaza "bukan dan tidak akan pernah menjadi pilihan yang dapat diterima."
Berbicara di hadapan parlemen Italia, seperti dilansir AFP, Rabu (28/5/2025), Tajani menyebut reaksi Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu telah berubah menjadi "bentuk yang tidak dapat diterima."
"Reaksi yang sah dari pemerintah Israel terhadap aksi teroris yang mengerikan dan tidak masuk akal, sangat disayangkan telah mengambil bentuk yang benar-benar tragis dan tidak dapat diterima, oleh karena itu kami akan meminta Israel untuk segera menghentikannya," kata Tajani merujuk pada serangan Hamas yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengeboman harus dihentikan, bantuan kemanusiaan harus dilanjutkan sesegera mungkin, penghormatan terhadap hukum kemanusiaan internasional harus dipulihkan," tegasnya.
Dalam pernyataannya, Tajani juga menyerukan pembebasan sandera-sandera yang masih ditahan kelompok Hamas dan sekutunya di Jalur Gaza.
"Hamas harus segera membebaskan semua sandera yang saat ini masih berada di tangan mereka, dan yang memiliki hak untuk kembali ke rumah-rumah mereka," ucap Tajani dalam pernyataannya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lebih lanjut, Tajani mengecam rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menguasai Jalur Gaza dan untuk memindahkan warga Palestina yang tinggal di sana secara paksa.
"Saya ingin menegaskan kembali pada hari ini di ruang sidang ini dengan sangat jelas -- pengusiran warga Palestina dari Gaza bukanlah dan tidak akan pernah menjadi pilihan yang dapat diterima," tegas Tajani.
"Itulah sebabnya kami dengan sepenuh hati mendukung rencana Arab, yang dipimpin oleh Mesir, untuk pemulihan dan rekonstruksi Jalur Gaza, yang tidak sesuai dengan hipotesis pemindahan paksa," ujarnya.
Lihat juga Video 'Tangis Warga Gaza Kehilangan Keluarga-Kerabat saat Digempur Israel':