Pemerintah Jerman menegaskan bahwa pihaknya akan terus memasok senjata ke Israel, meskipun serangan gencarnya di Gaza telah memicu kecaman internasional. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Johann Wadephul pada hari Senin (26/5) waktu setempat, mengabaikan seruan Spanyol untuk embargo.
"Sebagai negara yang memahami keamanan dan keberadaan Israel sebagai prinsip inti, Jerman selalu berkewajiban untuk membantu Israel dalam menjamin keamanannya," kata Wadephul dalam konferensi pers bersama Menlu Spanyol Jose Manuel Albares di Madrid, ibu kota Spanyol, dilansir kantor berita AFP, Selasa (27/5/2025).
"Itu tentu saja termasuk kesediaan untuk memasok senjata di masa mendatang," ujar Wadephul, menyinggung tanggung jawab unik Jerman terhadap Israel setelah Holocaust.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spanyol, yang telah lama menjadi pengkritik keras perang di Gaza, mendesak mitra-mitra Uni Eropa (UE) untuk mengikuti jejaknya dan berhenti menjual senjata ke Israel.
Albares menyerukan larangan itu dan penangguhan segera kesepakatan kerja sama UE-Israel pada hari Minggu lalu, saat ia menjadi tuan rumah pertemuan 20 negara Eropa dan Arab untuk membahas cara-cara mengakhiri konflik Gaza.
Wadephul menambahkan bahwa "kita tidak boleh mengabaikan nasib" warga Gaza serta mendesak pasokan bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina yang hancur akibat perang tersebut.
Albares mengatakan serangan Israel "tidak memiliki tujuan militer" kecuali "mengubah Gaza menjadi kuburan besar". Dia pun menuntut masuknya bantuan kemanusiaan segera dan tanpa hambatan setelah berbulan-bulan blokade Israel.
Lihat juga Video: Horor Penikaman di Stasiun Jerman Buat Belasan Orang Terluka
Serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 mengakibatkan kematian 1.218 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi.
Para militan juga menyandera 251 orang, 57 orang di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer Israel telah tewas.
Serangan balasan Israel di Gaza kemudian telah menewaskan sekitar 54.000 orang, sebagian besar warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
Lihat juga Video: Horor Penikaman di Stasiun Jerman Buat Belasan Orang Terluka