Kecelakaan besar terjadi saat seremoni peluncuran kapal perang baru Angkatan Laut Korea Utara (Korut), yang disaksikan langsung oleh pemimpin Korut, Kim Jong Un. Kim yang marah menyebut kecelakaan itu sebagai "tindakan kriminal" dan mengingatkan bahwa hal itu "tidak dapat ditoleransi".
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (22/5/2025), dalam seremoni peluncuran kapal baru seberat 5.000 ton di kota Chongjin pada hari Rabu (21/5), telah "terjadi kecelakaan serius", kata kantor berita resmi Korut, KCNA.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (22/5/2025):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Parah! Tentara Israel Lepas Tembakan Saat Tur Diplomat di Tepi Barat
Pasukan Israel melepaskan tembakan peringatan saat para diplomat asing mengunjungi Tepi Barat yang diduduki. Militer Israel kemudian meminta maaf atas insiden tersebut setelah Otoritas Palestina menuduh pasukan Israel "sengaja" menembaki delegasi tersebut.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (22/5/2025), rekaman AFP dari tempat kejadian di kota Jenin, Tepi Barat -- yang sering menjadi sasaran serangan militer Israel -- memperlihatkan delegasi dan wartawan berlarian mencari perlindungan saat tembakan terdengar.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam insiden tersebut.
- Netanyahu: Gaza Akan Berada di Bawah Kendali Israel Usai Operasi Militer
Militer Israel tengah melakukan serangan-serangan intensif di Jalur Gaza. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Rabu (21/5) waktu setempat, bahwa seluruh Gaza akan berada di bawah kendali Israel pada akhir serangan intensif tersebut.
"Seluruh Jalur Gaza akan berada di bawah kendali tentara Israel pada akhir operasi saat ini," kata Netanyahu dalam jumpa pers di Yerusalem, dilansir Al Arabiya, Kamis (22/5/2025).
Ia menambahkan bahwa "kita harus menghindari krisis kemanusiaan untuk menjaga kebebasan tindakan operasional kita." Netanyahu mengatakan ini seiring meningkatnya tekanan terhadap Israel untuk mengizinkan bantuan masuk ke Gaza yang dilanda perang.
- Trump Sengit dengan Presiden Afsel Saat Pertemuan di Gedung Putih
Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara mengejutkan menyerang Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa dengan memutar video, yang menurutnya membuktikan genosida tengah dilakukan terhadap para petani kulit putih, yang memicu mereka kabur ke AS. Adegan dramatis ini terjadi saat pertemuan kedua pemimpin tersebut di Gedung Putih pada Rabu (21/5) waktu setempat.
Aksi Trump tersebut mengubah suasana diplomatik yang biasanya tenang di Ruang Oval, Gedung Putih, menjadi tegang. Di depan para wartawan yang hadir, Trump meminta staf untuk menayangkan video berdurasi empat menit di layar lebar. Trump menyebut video itu memperlihatkan para politisi kulit hitam Afrika Selatan yang menyerukan persekusi terhadap orang-orang kulit putih.
"Anda mengizinkan mereka mengambil tanah, dan kemudian ketika mereka mengambil tanah itu, mereka membunuh para petani kulit putih, dan ketika mereka membunuh petani kulit putih itu, tidak ada yang terjadi pada mereka," kata Trump, dilansir kantor berita AFP, Kamis (22/5/2025).
- Trump Usulkan Golden Dome, Kanada Ingin Bergabung
Pemerintah Kanada telah mengadakan pembicaraan "tingkat tinggi" dengan tetangganya, Amerika Serikat untuk bergabung dengan sistem pertahanan rudal "Golden Dome" yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.
Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney pada hari Rabu (21/5) waktu setempat.
"Kami sadar bahwa kami memiliki kemampuan, jika kami memilih untuk menyelesaikan Golden Dome dengan investasi dalam kemitraan (dengan AS). Dan itu adalah sesuatu yang sedang kami lihat dan sesuatu yang telah dibahas pada tingkat tinggi," katanya dalam konferensi pers, dilansir kantor berita AFP, Kamis (22/5/2025).
- Kim Jong Un Marah Peluncuran Kapal Perang Gagal, Gimana Nasib Pejabatnya?
Kecelakaan besar terjadi saat seremoni peluncuran kapal perang baru Angkatan Laut Korea Utara (Korut), yang disaksikan langsung oleh pemimpin Korut, Kim Jong Un. Kim yang marah menyebut kecelakaan itu sebagai "tindakan kriminal" dan mengingatkan bahwa hal itu "tidak dapat ditoleransi".
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (22/5/2025), dalam seremoni peluncuran kapal baru seberat 5.000 ton di kota Chongjin pada hari Rabu (21/5), telah "terjadi kecelakaan serius", kata kantor berita resmi Korut, KCNA.
KCNA menyalahkan "komando yang tidak berpengalaman dan kecerobohan operasional" dalam insiden gagalnya peluncuran kapal perusak tersebut. KCNA mengatakan ada kecelakaan yang menyebabkan "beberapa bagian dasar kapal perang tersebut hancur".