Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mencabut semua sanksi terhadap Suriah diumumkan dalam kunjungannya ke Riyadh, Arab Saudi. Ternyata, keputusan Trump ini didasari atas atas permintaan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).
Rencana mencabut semua sanksi AS terhadap Suriah itu, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (14/5/2025), menjadi pengumuman mengejutkan yang disampaikan Trump selama melakukan kunjungan kenegaraan ke kawasan Teluk, yang dimulai di Saudi pekan ini,
Trump, dalam pengumumannya pada Selasa (13/5), mengatakan dirinya akan mencabut semua sanksi terhadap Suriah. Dia menyebut sanksi-sanksi itu telah menjalankan fungsi penting selama ini, namun sekarang saatnya bagi Suriah untuk bergerak maju.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan memerintahkan penghentian sanksi terhadap Suriah untuk memberikan mereka kesempatan meraih kejayaan," ucap Trump saat berbicara dalam sebuah forum investasi di Riyadh.
"Saatnya mereka untuk bersinar. Kami akan mencabut semuanya," tegasnya. "Semoga berhasil Suriah, tunjukkan kepada kami sesuatu yang sangat istimewa," imbuh Trump.
Saudi selama ini menjadi suara terdepan yang menyerukan pencabutan sanksi untuk Suriah, sejak rezim mantan Presiden Bashar al-Assad digulingkan oleh pemberontak pada Desember tahun lalu.
Di sisi lain, keputusan Trump ini memberikan dorongan besar bagi Presiden baru Suriah, Ahmed al-Sharaa, saat dia berupaya mengembalikan kestabilan negaranya yang hancur akibat perang.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Seorang pejabat Gedung Putih, yang enggan disebut namanya, mengatakan kepada Al Arabiya, bahwa Trump juga setuju untuk menyapa Al-Sharaa di Saudi pada Rabu (14/5) waktu setempat. Dua sumber dari kantor kepresidenan Suriah mengungkapkan bahwa Al-Sharaa akan terbang ke Riyadh untuk bertemu Trump.
AS menjatuhkan rentetan sanksi keras terhadap Suriah selama pemerintahan Assad, dan tetap memberlakukannya saat dia digulingkan dari kekuasaan setelah perang berkecamuk selama 13 tahun di negara tersebut.
Menanggapi keputusan Trump, Menteri Luar Negeri (Menlu) Suriah, Asaad al-Shaibani, menyambut baik hal tersebut.
Berbicara kepada kantor berita Suriah, SANA, Al-Shaibani menyebut keputusan Trump itu sebagai "titik balik yang penting bagi rakyat Suriah, saat kita bergerak menuju ke masa depan yang stabil, mandiri, dan rekonstruksi sejati setelah bertahun-tahun perang yang menghancurkan".
Trump, dalam pernyataannya, mengatakan Menlu AS Marco Rubio akan bertemu Al-Shaibani pada akhir pekan ini.