Ditangkap Usai Menikam, Pria Jepang Salahkan Pola Asuh Buruk Orang Tua

Ditangkap Usai Menikam, Pria Jepang Salahkan Pola Asuh Buruk Orang Tua

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 09 Mei 2025 16:39 WIB
The greatest fear, an intruder in the house.
Ilustrasi (dok. iStock)
Tokyo -

Seorang pria Jepang ditangkap setelah menikam seorang pemuda di dekat Universitas Tokyo. Saat diinterogasi polisi, pria berusia 43 tahun itu menyebut masa kecilnya yang menyedihkan sebagai pemicu tindak kejahatannya dan memperingatkan para orang tua di seluruh Jepang soal pola asuh yang buruk.

Pria yang tidak disebut namanya itu, seperti dilansir AFP, Jumat (9/5/2025), dijerat dakwaan percobaan pembunuhan setelah menyerang seorang pria berusia 20-an tahun di Stasiun Todai-mae Tokyo, dekat Universitas Tokyo -- universitas paling bergengsi di Jepang-- pada Rabu (7/5) waktu setempat.

Juru bicara Kepolisian Tokyo mengatakan kepada AFP bahwa pelaku "bermaksud untuk membunuh membacok kepala korban dan bagian tubuh lainnya dengan benda mirip pisau yang dibawanya, menyebabkan luka-luka".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika diinterogasi, menurut laporan media lokal, pelaku berbicara soal orang tuanya yang banyak menuntut, yang katanya terobsesi dengan prestasi akademis.

Menurut laporan televisi NHK, yang mengutip para penyidik kepolisian, pelaku mengatakan bahwa karena orang tuanya, "saya berhenti sekolah dan mengalami masa-masa sulit" sebagai seorang remaja.

ADVERTISEMENT

"Saya ingin menunjukkan kepada semua orang tua yang berusaha memasukkan anak-anak mereka ke Todai (sebutan untuk Universitas Tokyo), bahwa jika mereka terlalu keras pada anak-anak mereka, anak-anak mereka akan bisa menjadi sembrono dan menjadi penjahat seperti saya," ucap pelaku seperti dikutip NHK.

Laporan NHK menyebut pelaku memiliki Stasiun Todai-mae sebagai lokasi serangannya karena menyakini Universitas Tokyo yang ada di dekatnya menjadi simbolis dari konsep "penganiayaan pendidikan" oleh para orang tua yang terlalu kompetitif.

Lihat juga Video 'Pria di Jepang Tabrak Kerumunan Anak SD dengan Mobil':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Namun, menurut NHK, pelaku dan korban tidak saling mengenal, dan pelaku memilih korban hanya "karena dia kebetulan berada di dekatnya".

Tindak kejahatan dengan kekerasan relatif jarang terjadi di Jepang, yang memiliki angka pembunuhan rendah dan dilindungi oleh beberapa undang-undang senjata paling ketat di dunia. Namun, terkadang terjadi penikaman dan bahkan penembakan, termasuk pembunuhan mantan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe tahun 2022 lalu.

Dalam serangan lainnya yang terjadi sehari setelah penikaman di dekat Universitas Tokyo itu, sedikitnya lima staf sebuah Sekolah Dasar di Tokyo mengalami luka-luka ringan setelah dua pria menyerang sekolah itu.

Lihat juga Video 'Pria di Jepang Tabrak Kerumunan Anak SD dengan Mobil':

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads