Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance mengatakan Mike Waltz mundur dari jabatan Penasihat Keamanan Nasional AS karena akan menjadi Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Vance juga mengkritik media yang memberitakan mundurnya Waltz karena dianggap mempromosikan Waltz.
"Dia tidak diberhentikan. Dia diangkat menjadi duta besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang tentu saja merupakan posisi yang dikonfirmasi Senat. Saya pikir Anda dapat mengajukan argumen yang bagus bahwa itu adalah promosi jabatan," kata Vance saat wawancara dengan Fox News sebagaimana dilansir CNN, Jumat (2/5/2025).
"Media ingin membingkai ini sebagai pemecatan. Donald Trump telah memecat banyak orang. Dia tidak memberi mereka pengangkatan yang dikonfirmasi Senat setelahnya. Yang dia pikirkan adalah bahwa Mike Waltz akan melayani pemerintahan dengan lebih baik - yang terpenting, rakyat Amerika - dalam peran itu," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vance dalam sesi wawancara itu juga mengungkapkan posisi Menteri Pertahanan Pete Hegseth. Vance mengatakan posisi Hegseth aman dan tidak akan digantikan orang lain.
"Kami sangat percaya pada Pete," kata Vance.
Vance juga menegaskan bahwa mundurnya Waltz ini tidak berkaitan dengan kasus obrolan yang bocor di 'Signal'. Untuk diketahui, beberapa waktu lalu majalah The Atlantic mengungkapkan bahwa pemimpin redaksinya secara tidak sengaja disertakan dalam obrolan Signal, di mana para pejabat termasuk Hegseth dan Mike Waltz membahas soal serangan terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman tersebut, yang terjadi pada tanggal 15 Maret.
Vance menegaskan dia dengan Trump selalu mempertahankan anak buahnya di pemerintahan. Dia menepis kabar Trump memecat orang-orang yang mereka anggap tidak setia.
"Tentu saja. Ya. Kami memperjuangkan semua calon kami," ucapnya ketika ditanya 'apakah Trump berencana memperjuangkan Waltz selama proses konfirmasi Senat'.
(zap/isa)